Pura Penyusuhan Pusat Penegil Dharma
Dikutip dari buku “Jejak Manusia dan Negara Singa” karya Ngurah Paramartha
NUANSABALI.COM – Kawista atau dikenal pula dengan nama Bulian (Bulih – asal – awal – kemulan) merupakan lokasi istana Wangsa Warmadewa yang memerintah dari abad ke-10 hingga akhir abad ke-12, dengan raja-raja tercatat dalam prasasti: Kesari Warmadewa (Ugrasena Warmadewa), Tabanendra Warmadewa dan Sang Ratu Çri Subadrika Dharmadewi, Janasadhu Warmadewa, Wijaya Mahadewi (Sang Ajna Dewi), hingga menurunkan Indra Jaya Singa Warmadewa (Udayana), Airlangga, Marakata Pangkaja, dan Anak Wungsu.
Istana ini dibangun kembali oleh Mahesa Cempaka, yang memindahkan pusat pemerintahan Daha dari Nara Singha Negara, tahun Çaka 1172. Dalam struktur pemerintahan, raja dibantu oleh Badan Penasehat Kerajaan, Majelis Paripurna Kerajaan, yang disebut Pakiran-kiran I Jro Makabehan, yang terdiri dari para Senapati, Ser, Nayaka, Para Alim-Ulama Pendeta Siwa (Dang Acaryya).
Pendeta Budha (Dang Upahyaya) yaitu Samegat Makarun Gurubesar Wimalananda, Samegat Gurubesar Kasanten, Samegat Mangiren Wandani, Samegat Pengerah (Juru-arah), Samegat Tahantaku, Samegat Pratayalali Kehakiman, Samegat Juru Tulis Kehakiman, Samegat Caksu Karanapura, Samegat Caksu Karanakranta, Samegat Pituha, dan yang peling utama adalah Mpu Pradnya dan Senapati Tunggalan, serta Senapati Kuturan.
Jabatan Pakiran-kiran I Jero Makabehan, merupakan pejabat pusat yang ditempatkan di daerah, karenanya dalam birokrasi kerajaan dia berhubungan langsung dengan pusat kekuasaan.
Mempunyai peran yang sangat penting pada setiap Pesamuan dan ikut menentukan serta merekomendasikan usulan-usulan isi undang-undang yang dituangkan dalam kitab Undang-Undang Menawa Kanagawa.
Bangunan Bale Agung di Pura Bale Agung Desa Julah merupakan salah satu tempat pelaksanaan Pesamuan Agung yang dihadiri oleh Majelis Paripurna Kerajaan. Jejak peninggalan dari Istana Singhadwala, Singhamandawa tersebut, saat ini berupa tempat pemujaan yang dikenal dengan nama Pura Penyusuhan Puseh Penegil Dharma, di Desa Kubutambahan, Buleleng.*
Facebook Comments