
Bupati Mas Sumatri Tinjau Patung Surya Candra, Ikon Pintu Masuk Karangasem
AMLAPURA (CAHAYAMAS-NEWS). Orang nomor satu di Karangasem, I GA Mas Sumatri didampingi Asisten I, Kadis Pariwisata, Kadis PU, Kabag Humas dan Protokol meninjau Proyek Pembangunan Patung Surya Candra yang sedang digarap di perbatasan Pantai Yen Malet, Minggu (15/12). Patung Surya Candra direncanakan akan menjadi Ikon pintu masuk Karangasem setelah melewati Kabupaten Klungkung, sekaligus menjadi wajah baru dan daya tarik bagi masyarakat saat memasuki Kabupaten Karangasem.
Kepala Dinas PU melaporkan, proyek garapan rekanan CV Nuansa Puri direncanakan digarap selama 90 hari kalender sejak 20 September 2019. Proyek yang masuk dalam anggaran penataan DTW yeh malet ini menghabiskan biaya kurang lebih Rp. 1,4 Milyard. Di hadapan Bupati Mas Sumatri, Sutirtayasa menuturkan, banyaknya biaya pembangunan Patung Surya Candra ini bukan hanya untuk pembuatan patung, melainkan juga untuk penataan kawasan Yeh Malet yang juga merupakan pintu masuk Karangasem dari Klungkung. Pembangunan patung-patung setinggi 8 meter ditambah 3 meter pondasi itu menelan dana sebesar Rp. 418 juta. Sisa yang mencapai Rp. 1 Milyar lebih ini digunakan untuk penataan, di antaranya juga pengerjaan dua buah Gasebo, dua unit toilet, tiga rumah penggaraman termasuk juga Pelinggih beserta Padmasana. “Jadi bukan untuk patung saja, anggaran sebesar itu melainkan untuk penataan,” terangnya.
Bupati Mas Sumatri berharap, proyek ini dapat selesai tepat waktu dan dikerjakan dengan sebaik mungkin. Pembangunan patung ini bertujuan agar pintu masuk Karangasem makin indah dan asri. Karena banyak warga yang mengeluhkan kondisi pintu masuk Karangasem yang kumuh, hingga membuat citra Karangasem tidak bagus. Karena begitu masuk Karangasem, ada kesan kumuh dan tidak terurus. ”Saat itu juga banyak muncul kritikan dari warga Karangasem agar kawasan tersebut ditata lebih baik. Hal ini juga diharapkan agar menarik wisatawan untuk datang ke Karangasem,” jelasnya.
Usai meninjau pembangunan Patung Surya Candra, Bupati Mas Sumatri lanjut meninjau lokasi bencana longsor di Shang Hyang Ambu. Sebelumnya, hujan deras yang terjadi beberapa jam terakhir mengakibatkan terjadinya banjir menutupi akses jalan akibat tumpukan tanah di atas bukit tergerus air hujan di Jalan Amlapura – Denpasar tepatnya di Wilayah Sanghyang Ambu, Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem. Jumat (13/12) lalu. Akses jalan dilaporkan tertutup material tanah yang tebalnya 30 cm dan panjang 10 meter.
Sementara tim gabungan terus berupaya melakukan pembersihan dengan semaksimal mungkin dengan melakukan penyemprotan oleh petugas DAMKAR agar sisa-sisa material tidak membahayakan pengguna jalan. Dibutuhkan waktu 5 jam untuk membuka akses jalan yang sebelumnya dilakukan dengan sistem buka tutup. Saat ini akses jalan sudah dapat berjalan normal lancar. Informasi awal diterima dari Kadis PU&PR Karangasem yang kebetulan melintasi jalan tersebut dan menyampaikan kepada Kepala Pelaksana BPBD Karangasem. *** Cahayamasnews.com/HmsKrgsm.
Facebook Comments