January 25, 2025
News

Trauma Bencana Gelombang Pasang, Warga Bungkulan Tinggalkan Daerah Pesisir

BULELENG (CAHAYAMAS-NEWS). Dari posisigeografis, Desa Bungkulan KecamatanSawan Kabupaten Buleleng tidak menguntungkan. Bahkan setiap tahun menghadapi musibah gelombang pasang. Hanyutnya jembatan berkerangka beton akibat dihantam banjir bandang, telah memutus total perkonomian yang menghubungkan pusat desa dengan wilayah Dusun Kubu Kelod. Tidak kurang dari 200 KK sempat terisolir karena tidak bisa lagi menggunakan sarana jembatan yang menghubungkan kedua daerah tersebut.

Atas musibah itulah, setiap memasuki awal tahun yang dibarengi dengan turunnya hujan lebat dan angina kencang, mulai membuat warga trauma. Kejadian beberapa tahun silam yang telah membuat pesisir pantai tergerus dan hanyutnya harta benda milik masyarakat serta gagal panen ratusan hektar sawah setelah pasir laut menyerang kawasan pertanian desa Bungkulan yang terdapat di daerah pesisir, sampai kini masih menghantuai ketenangan masyarakat setempat.

Kepala Desa Bungkulan Ketut Kusuma Ardana yang ditemui Cahayamas News di Kantor Kades tidak menampik bahwa daerahnya memang rentan kena musibah karena gelombang pasang bisa terjadi saat-saat musim seperti saat ini. Sampai berita ini diturunkan, Kades Kusuma Ardana sudah melakukan langkah antisipatif dengan terjun langsung ke daerah pemukiman warga khususnya di wilayah pantai di Utara Desa Bungkulan. Upaya di balik topografi Bungkulan yang tidak menguntungkan itu, sudah diantisipasi sejak Desember 2019, dengan mengerahkan seluruh aparat desa menemui masyarakat wilayah pesisir paham dengan dampak bencana yang kerap timbul akibat gelombang pasang yang sering melanda desa Bungkulan.

Tidak sebatas mengingtakan tentang perahu berikut kelengkapan yang harus diselamatkan sebelum peristiwa terjadi. Kades Ketut Kusuma Ardana juga menghimbau agar warganya bisa menjauh dari wilayah bencana. Ajakan tersebut memang disikapi sejumlah masyarakat khususnya nelayan yang mengadu nasib di daerah tersebut. Hanya saja Kusuma Ardana mengakui belum semua nelayan mau pindah secara tuntas, karena masih ada yang sewaktu-waktu dating ke tempat mereka untuk mengecek perahu dan peralatan. Dalam kondisi saat ini ada semacam kekahawatiran nelayan akan barang miliknya yang masih ada di pantai dihanyutkan oleh air laut yang bisa menjalar ke tepi pantai.

MENANTI KEBIJAKAN PEMERINTAH

Sejak musibah menerjang Desa Bungkulan beberapa tahun silam dengan hanyutnya jembatan yang menghubungkan pusat desa dengan Dusun Kubu Kelod, sampai sekarang ini belum tertangani. Untuk tidak menyulitkan komunikasi warga sekaligus mengantisipasi terus terisolirnya para warga Dusun Kubu Kelod, maka jembatan berkerangka beton yang hanyut sejauh 30 meter dari titik pasang, kini dimanfaatkan sebagai jalan pintas agar warga bisa lalu-lalang menggunakan sepeda motor menuju pusat desa.

Menurut Kepala Desa Bungkulan Ketut Kusuma Ardana kepada Cahayamas News, beragam usaha telah dilakukan termasuk melaporkan masalah yang menjadi sandungan warga desanya kepada pihak Pemerintah Kabupaten Buleleng termasuk pihak Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) yang punya tanggung jawab terhadap daerah terdaampak bencana. Akan tetapi sang waktu terus berjalan dan harapan warga belum terealisasi. Namun demikian ucap Kusuma Ardana, katanya tahun 2020 ini akan ditangani dan semoga janji tersebut bukan sekadar kabar untuk menyenangkan masyarakat. ***Cahayamas-News.com/DEMAL.

Facebook Comments

error: Content is protected !!