Pembagian Jatah “Kue” Pariwisata Bakal Dirubah
BANGLI (CAHAYAMASNEWS). Beban lebih yang ditanggung pengelola destinasi wisata, seperti Desa Penglipuran, selama ini dinilai cukup berat. Karenanya, pembagian jatah “kue” pemasukan sektor pariwisata ini nanti akan dirubah, yakni pengelola bisa menikmati 60 persen, sementara sisanya untuk pemerintah. “Kita telah menyetujui perubahan kesepakatan kerjasama (MoU) atas bagi hasil antara Pemerintah dengan Pengelola Objek Wisata,” kata Bupati Bangli I Made Gianyar Rabu (05/02/2020).
Lanjut dia, kalau sebelumnya PAD yang bersumber dari objek wisata dibagi dengan perbandingan 60 persen untuk pemerintah dan 40 persen ke pengelola objek. Sementara sekarang, akan dibalik yakni 60 persen pengelola dan 40 persenya untuk pemerinah. “Perubahan MoU tersebut tidak akan mempengaruhi PAD Bangli. Dalam arti 100 persen tetap jadi PAD,” jelasnya.
Bupati dua periode ini, menyadari beban berat yang dipikul pihak pengelola. Seperti di Pengelipuran misalnya, dimana sejumlah bangunan berupa angkul-angkul mulai ada kerusakan dan harus segera diperbaiki sebagai daya tariknya. “Masak warga kita terus disuruh memperbaiki sendiri. Lantas pemerintahnya ngambil-ngambil saja. Sehingga untuk perbaikan angkul-angkulnya itu, bisa diberikan subsidi dari imbalan yang kita berikan ke pengelola,” tandasnya.
Sementara saat disinggung tindak lanjut wacana meregulasi sejumlah destinasi wisata baru yang sedang booming dalam rangka meningkatkan PAD Bangli, jelasnya, saat ini belum bisa direalisasikan. Kendalanya, OPD terkait yang diharapkan bisa mewujudkan terobosannya tersebut dinilai tidak cerdas. Misalnya, dalam laporannya pemerintah dianggap belum ada perannya. Padahal sebenarnya, peran pemerintah sangat tinggi, seperti pemerintah penyediaan infrastruktur jalan termasuk dalam memberikan legalisasi berupa Perbup atau SK Bupati sebagai Desa Wisata.
“Masih ada kesan pemerintah tidak ada peran. Inilah yang memerlukan jawaban yang tepat dan lugas untuk memberikan pemahaman sehingga tumbuhnya kesadaran masyarakat,” katanya. Menurutnya, kesadaran tersebut penting karena apa yang dilakukan Pemkab Bangli semata-mata bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat. Karena apa yang digagas tersebut semua untuk rakyat. “Bagi yang belum berkontribusi, karena masih ada hambatan masih perlu dibangun kebersamaan. Apa yang sudah baik dilakukan destinasi lain, diikuti,” pintanya. *** Cahayamasnews.com/Agung Natha.
Facebook Comments