February 10, 2025
Adat dan Tradisi

Seimbangkan Alam Sekala-Niskala, Pemprov Bali Berencana Gelar Karya Pemelepeh lan Pemahayu Jagat

Pemprov Bali (Cahayamasnews). Terkait adanya sejumlah kejadian alam yang cukup mengebohkan dan berdampak pada kondisi  dunia pariwisata di Bali khusunya, seperti merebaknya Virus Corona dan Virus Babi memaksa semua pihak harus melakukan berbagai langkah dan upaya, baik sekala maupun niskala. Sehubungan dengan hal itu, guna menyeimbangkan kembali situasi dan kondisi alam sekala-niskala, Wagub Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati berinisiatif untuk mengambil langkah niskala dengan melakukan upacara Pamelepeh lan Pemahayu Jagat. Untuk itu Wagub Cok Ace meminta berbagai pertimbangan berbagai pihak seperti Ida Sulinggih (pendeta) yang menguasai sastra, para pemangku, pengempon Pura Besakih, Bendesa Pura Besakih, PHDI, MUDP, dan juga FKUB, Senin (17/2) di Ruang Rapat Wagub Bali.

Lebih lanjut Wagub Tjok Ace berharap, mudah-mudahan dengan langkah niskala berupa upacara Pamelepeh lan Pemahayu Jagat yang akan dilaksanakan itu, nantinya mampu menangkal serangan virus tersebut agar tidak masuk dan menguasai Bali, mengingat Bali hanya memiliki sumber daya manusia dan mengandalkan sektor pariwisata. Sementara untuk Virus Babi, diharapkan agar cepat berakhir dan tidak memakan korban lebih banyak lagi. Dengan visi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ maka harus dipadukan dengan Nangun Sekala dan Niskala. Karya Pemelepeh lan Pemahayu Jagat tersebut rencananya bakal dilaksanakan pada tanggal 23 Februari mendatang, bertepatan pada Tilem Sasih Kewulu di Bencingah Pura Penataran Agung Besakih.

“Dalam beryadnya kita harus mengetahui secara matang tingkatan karya yang akan dilaksanakan, baik dari nama karya, tingkat besar-kecilnya upakara yang akan dilaksanakan. Untuk itu, kami meminta pendapat dari semua pihak untuk membahas hal tersebut, sehingga diharapkan nantinya karya yang dilaksanakan itu membawa dampak positif bagi Bali, yakni Virus Corona tidak yang kini menjadi momok menakutkan itu tidak sampai masuk dan menguasai Bali. Demikian juga agar Virus Babi yang cukup menyengsarakan para peternak, segera berlalu,” ujar Wagub Cok Ace menjelaskan.

Sementara itu, Perwakilan PHDI Bali I Gede Sutarya meminta, agar seluruh pihak terkait melakukan koordinasi terlebih dahulu dalam menentukan nama karya, agar tidak menimbulkan pertanyaan di tengah masyarakat yang nantinya tidak menutup kemungkinan juga dapat memecah belah persaudaraan. Selain itu nama harus disesuaikan dengan lontar yang ada, tingkatan upakara juga harus sesuai dengan kaedah tingkatan karya yang sebelum-sebelumnya sudah sempat dilaksanakan, agar tidak ada tingkatan upacara yang terlewati dan ataupun melangkahi karya yang belum pernah (seharusnya) dilaksanakan. “Karena apabila selaku manusia kita menentang yadnya atau melakukan yadnya yang secara berlebihan akan mengakibatkan sebuah kehancuran bagi alam semesta beserta isinya, baik itu grubug, sakit bahkan sebuah peperangan,” ungkap Gede Sutarya dalam usulan rapatnya.

Diharapkan, melalui rapat koordinasi persiapan ini, upacara Pemelepeh lan Pemahayu Jagat ini akan menghasilkan perencanaan yang matang, sehingga karya tersebut akan dapat berjalan dengan lancar dan tentunya dapat memberikan keseimbangan sekala-niskala bagi keberlanjutan kehidupan di dunia ini. Untuk itu diharapkan masyarakat mendukung dan secara bersama-sama ikut mendoakan semoga Bali tetap aman dan terhindar dari berbagai bencana dan malapetaka. *** Cahayamasnews.com-Hms/Tim.

Facebook Comments

error: Content is protected !!