
Mohon Restu dan Waranugraha Ida Hyang Widhi, Panitia Upacara Pitra Yadnya Ngeyehin Ngerit Dadya Pasek Gelgel, Sibang Kaja di Desa Selat Gelar Upacara Mejaya-Jaya
BULELENG (CAHAYAMASNEWS.COM). Bertepatan pada rahina Soma Kliwon Wuku Wariga, nemu rahina Purnama Sasih Kasa (Senin, 03/07/2023) panitia Upacara Pitra Yadnya Ngeyehin Ngerit Dadya Pasek Gelgel, Sibang Kaja di Desa Adat Selat Pandan Banten, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng melaksanakan upacara Mejaya-jaya dan berlangsung dengan khidmat dibalut suasana penuh kesederhanaan dan kekeluargaan sarat makna. Upacara ini bertujuan untuk memohon restu dan waranugraha kepada Ida Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa).
Kelian Dadya Pasek Sibang Kaja Nyoman Wita menjelaskan, upacara Mejaya-jaya merupakan kegiatan pelantikan secara niskala (agama) yang bertujuan untuk memohon restu dan waranugraha kepada Ida Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa) agar seluruh panitia yang akan bertugas selama pelaksanaan upacara Pitra Yadnya Ngeyehin yang bakal dilaksanakan mulai tanggal 26 September dan berakhir tanggal 19 Oktober 2023 mendatang, dapat berjalan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diamanatkan serta tentunya sesuai dengan harapan bersama.
Upacra Mejaya-jaya tersebut dihadiri dan diikuti seluruh pengurus inti beserta seksi-seksi yang akan bertugas sepenuhnya menyukseskan upacara yang dilaksanakan setiap 10 tahun sekali ini. Saat disinggung alasan memilih melaksanakan upacara Mejaya-jaya bertepatan pada rahina Purnama Sasih Kasa, Kelian Dadya Pasek Sibang Kaja Nyoman Wita menjelaskan, bahwasannya pada hari tersebut dipercaya dan sekaligus diyakini baik untuk melakukan tapa, brata, yoga, semadi, penyucian diri, segala pekerjaan.
“Kita mengenal padewasan dan Purnama -Tilem. Pada Purnama Sasih Kasa terdapat beberapa istilah dewasa ayu yang menyebutkan; baik untuk pemujaan atau dewa yadnya dan pitra yadnya. Dalam istilah dewasa ayu, ada Amerta Buwana, Amerta Dadi, dan Amerta Danta. (Kata Danta artinya; putih, bersih, suci). Yang mana Amerta Danta, diyakini baik untuk melakukan tapa, brata, yoga, semadi, penyucian diri, segala pekerjaan,” ujar Kelian Dadia Pasek Gelgel Sibang Kaja di Desa Adat Selat Pandan Banten.
Upacara mejaya-jaya tersebut diawali Ngaturang Piuning ring Kawitan, ring Surya, ring Kemulan lan ring Paibon. Kemudian dilanjutkan nganteb banten pawintenan olih Jro Mangku Dadya dan Jro Mangku Kahyangan Desa, sebelum kemudian dilaksanakan upacara Pawintenan Saraswati kepada calon Sarati/Tukang Banten yang diikuti 11 calon Sarati.
Setelah itu dilanjutkan Natab Banten Pawintenan dan Mejaya-jaya panitia ngeyehin natab prastista serta semua panitia yang hadir melaksanakan persembahyangan bersama. Rangkaian upacara Mejaya-jaya lanjut Kelian Dadya Nyoman Wita diakhiri dengan Darma Wacana tentang pawintenan dengan topik “Pawintenan Wajib bagi Umat Hindu Berdasarkan Catur Asrama”. *** CMN=Tim-Andiawan.
Facebook Comments