
Upacara Pelebonan Dane Jero Gede Batur Alitan Gunakan Bade Tumpang 9 dan Be Kaang
BANGLI (CAHAYAMASNEWS.COM). Masyarakat Desa Adat Batur, Kecamatan Kintamani, telah menggelar paruman (pertemuan) untuk membahas hal tersebut. Setidaknya, krama Desa Adat Batur telah empat kali menggelar paruman sejak kemarin. Dari paruman tersebut, disepakati upacara pelebon Palinggih Dane Jro Gede Batur Alitan akan dikaksanakan tanggal 24 Januari 2024. Namun demikian, masyarakat dan prajuru adat masih minta petunjuk teknis upacara ke Sulinggih dan ke pihak Puri. Upacara Palebonnya bakal menggunakan Bade Tumpang 9 dan Be Kaang.
Menurut Jero Penyarikan Duuran Batur I Ketut Eriadi Ariana saat dikonfirmasi awak media, Selasa (7/1/2025) membenarkan kalau sesuai hasil paruman adat, untuk upacara pelebon akan dilaksanakan pada tanggal 24 Januari 2025 mendatang. Namun demikian, meski tanggal pelebon telah ditetapakan, namun untuk tahapan (dudonan) upacara belum bisa dipastikan. “Kita masih minta petunjuk ke sulinggih maupun pihak Puri, terkait teknis pelaksanaan. Mengingat kami disni jarang melaksanakan pelebon, jadi kami harap tidak ada perubahan,” ungkapnya
Lebih lanjut dikatakan, sesuai dengan Raja Purana, hanya ada cacatatan kecil berkaitan dengan bade dan petulangan berkaitan dengen lebarnya Palinggih Dane Jero Gede Batur Alitan maupun Duuran. Jadi sdesuai catatan yang ada, upacara pelebon pernah dilakukan di Tahun 60 untuk Palinggih Dane Jero Gede Batur Duuran, sementara untuk Palinggih Dane Jero Gede Batur Alitan dilakukan sekitar tahun 57.
“Dalam Raja Purana hanya ada cacatan kecil kaitan dengan bade dan petulangan, dan secara teknis tidak ada. Jadi kami minta petumuk teksis ke geria dan puri sehingga upacara bisa berjalans sebagaimana mestinya untuk penghormatan terakhir untuk beliau,” katanya.
Lanjut disampaikan, sesua dengan Raja Purana, untuk pelebon Palinggih Dane Jero Gede Batur Alitan, dibuatkan bade tumpeng 9 dengan petulangan Be Kaang (ikan). Sementara untuk Palinggih Dane Jero Gede Batur Duuran mengunakan serana bade tumpak 11 dengan petulangan lembu.
“Kami tidak berani melebih dan menguranginya. Apalagi beliau adalah sungsungan gumi, khususnya krama subak di Bali,” ujarnya.
Sementara untuk kegiatan yang dilaksanakan, mulai hari ini Krama Adat mulai melakukan kegiatan membuat piranti (sarana) seperti membangun tetaring, mencari bambu (gesing), serta mencari bahan upakara lainnya.
“Kami mulai membuat taring maupun tenda, sebagai persiapan meneirma para pelayat,” jelasnya.
Lebih lanjut disebutkan, saat ini jenazah (layon) Palinggih Dane Jero Gede Kawanan (Alitan) pasca meninggal 6 Januari 2025 disemayamkan di Puri Kawanan Desa Adat Batur (rumah jabatan Jero Gede Alitan). Yang mana, sebelumnya, jenazah Palinggih Dane Jero Gede Batur Alitan dari Tunon Desa Adat Batur disambut dengan gong gede (bebonangan), gong angklung desa adat Batur serta ratusan masyarakat adat.
“Ketika jenazah sampai di Puri Kawanan, dilaksanakan bakti panyamleh oleh Jero Kraman Desa Adat Batur. Selanjutnya layon disemayamkan di Bale Semanggen Puri Kawanan,” tandasnya. *** CMN=Tim-NT.
Facebook Comments