Antisipasi Wabah Corona, Bupati Karangasem Perintahkan Gelar Upacara Nangluk Mrana
AMLAPURA (CAHAYAMASNEWS). Virus Corona adalah wabah yang belakangan ini memang menjadi perbincangan orang di seluruh dunia. Dalam mengantispasi merebaknya Virus Corona, khususnya di Kabupaten Karangasem, Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri mempunyai inisiatif pencegahan secara niskala dengan mengadakan upacara Nangluk Merana. Upacara Nangluk Merana adalah suatu upacara yang dilaksanakan secara rutin setiap tahun di Kabupaten Karangasem yang bertujuan untuk memohon keselamatan Bali agar dijauhkan dari hal-hal yang negatif, terutama sejumlah bencana yang terjadi selama ini di Nusantara.
Bupati yang secara langsung menginstruksikan Kabag Kesra Setda Kabupaten Karangasem, Wayan Witrawan, untuk berkoordinasi dengan Ida Pedanda Gede Wayan Tianyar dari Gria Mandhara Sindhu Sidemen sebagai Dharma Upapati PHDI Kabupaten Karangasem. “Saya telah perintahkan Kabag Kesra guna meminta dewasa (hari baik-red) kepada Ida Pedanda Gede Wayan Pasuruan dari Gria Kawan Sibetan,” jelas Bupati Karangasem, IGA Mas Sumatri, Selasa (28/1/2020).
Dalam petunjuknya akhirnya jadwal pagelaran upacara akan dilangsungkan pada hari Rabu (29/1/2020), Buda Wage Wuku Warigadian, di Pura Penataran Agung Desa Adat Padang Bai yang akan dipuput oleh Sulinggih Siwa Budha yakni Ida Pedanda Gede Wayan Tianyar dan Ida Pedanda Gede Nyoman Jelantik Dwaja. “Seperti diketahui upacara ini kami sampaikan kepada masyarakat di manapun berada untuk ikut serta melakukan persembahyangan,” imbuh Mas Sumatri.
“Nangluk Mrana” berasal dari kata bahasa Bali yang kemungkinan juga mendapat pengaruh bahasa sansekerta. “Nangluk” berarti empangan, tanggul, pagar, atau penghalang; dan “mrana” berarti hama atau bala penyakit. Mrana adalah istilah yang umum dipakai untuk menyebut jenis-jenis penyakit yang merusak tanaman. Bentuknya bisa berupa serangga, binatang maupun dalam bentuk gangguan keseimbangan kosmis yang berdampak merusak tanaman. Jadi “Nangluk Mrana” berarti mencegah atau menghalangi hama (penyakit), atau ritual penolak bala. *** Cahayamasnews.com/HmsKrgsm.
Facebook Comments