Bantu Kesulitan Peternak, ASN Pemkab Tabanan Potong 517 Babi Dirangkai Aksi Makan Babi Guling Bersama
TABANAN (CAHAYAMAS-NEWS). Pemandangan berbeda terjadi di Pemkab Tabanan dalam menyambut dan merayakan hari raya Galungan tahun ini. Selain melaksanakan kegiatan mepatung massal, juga diisi aksi makan babi guling bersama di depan kantor Bupati Tabanan, Senin (17/2). Tampak hadir dalam kegiatan tersebut, Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti, Ketua DPRD Tabanan I Made Dirga dan sejumlah anggota DPRD Tabanan, Sekda Tabanan I Gede Susila serta seluruh pimpinan OPD di lingkungan Pemkab Tabanan dan ratusan perwakilan ASN di lingkungan Pemkab Tabanan.
Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti di sela-sela acara mengatakan, kegiatan mepatung massal ini memang digelar untuk pertama kalinya dan merupakan reaksi cepat melihat situasi dan kondisi yang terjadi saat ini. Dimana, kasus babi mati secara mendadak yang terjadi di Bali maupun di Kabupaten Tabanan menimbulkan kerugian yang cukup besar di tingkat peternak. Dimana dampak dari kejadian ini, harga babi hidup di tingkat peternak anjlok, bahkan ada yang sampai di angka Rp. 10 ribu per kilogram. Padahal, untuk harga daging babi potong di pasaran relatif masih normal yakni berkisar di harga Rp. 50-55 ribu per-kilogram. Kondisi ini tentu saja sangat ironi, lantaran hari raya Galungan yang identik peternak babi kerap mendapatkan keuntungan, kini justru hanya bisa ‘menjerit’ lantaran kerugian yang cukup besar.
Untuk itu guna mengurangi beban kerugian yang dialami peternak, hingga akhirnya muncul gagasan untuk menggelar aksi sosial mepatung yang dilakukan oleh jajaran OPD dalam sebuah rapat internal yang dipimpin Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti belum lama ini. “Kegiatan ini tidak permanen, artinya kapan dibutuhkan empati untuk mengurangi beban kerugian masyarakat khususnya peternak tentu akan kami lakukan. Misalnya saja, ke depan peternak ayam ada persoalan pasti akan dibantu juga dengan cara membeli ayam mereka bersama sama,” ucapnya. Sementara dana pembelian babi dalam kegiatan mepatung ini, kata Bupati Tabanan berasal dari dari tunjangan beras ASN yang sementara diarahkan untuk membantu peternak. “Sifatnya mepunia, termasuk juga OPD. Jadi ada 11 ribu ASN dan 3 ribu pegawai kontrak yang dibagikan daging babi dengan nilai pembelian babi hampir mencapai Rp. 1,5 miliar. Dan masing-masing dapat bagian daging seberat 4,5 kilogram,” terang Bupati Eka seraya berharap ke depannya kegiatan ini bisa dilakukan kapan saja, tidak menunggu virus, tidak menunggu ada penyakit dulu, kalau waktunya tepat dan rasanya bisa dilakukan, kenapa tidak dilakukan.
Ditegaskannya, ini murni untuk kegiatan sosial untuk seluruh masyarakat Tabanan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan, I Nyoman Budana menambahkan, total babi yang dipotong untuk mepatung kali ini sebanyak 517 ekor yang dibagikan untuk ASN dan pegawai kontrak, tetapi untuk pembagian pada pegawai kontrak ditegaskannya kembali, hal itu dikembalikan pada kebijakan masing-masing OPD. “Karena ada yang pegawai kontraknya banyak, seperti di Dinas Pendidikan dan DLH, mereka punya kebijakan sendiri,” terangnya. Ditambahkan Budana, upaya semacam ini diharapkan bisa meringankan beban peternak di Kabupaten Tabanan jelang hari raya Galungan. “Petani peternak mengalami musibah, kita bantu dengan cara membeli babi untuk kegiatan mepatung masal. Dan harga tidak jatuh, sehingga peternak masih menerima harga normal, selain juga mengedukasi masyarakat bahwa daging babi aman dikonsumsi sepanjang diolah dengan baik dan matang,” terangnya.
Terkait pengawasan kualitas daging babi saat kegiatan penampahan Galungan, pihaknya telah menerjunkan petugas (tim dari Puskeswan) untuk melakukan pengecekan babi yang akan dipotong. Di tengah masih belum stabilnya harga babi hidup di pasaran, karena masih adanya kecemasan masyarakat akan kemungkinan virus ASF, Budana hanya menyarankan para peternak untuk sementara menunda penjualan babi hidup yang sehat dengan syarat tetap dipelihara dengan baik. Mulai dari menjaga kebersihan kandang dengan pemberian disinfektan dan meminimalisir lalu lintas orang keluar masuk kandang. “Kalau bisa sementara ditunda, karena dari perkiraan GUPBI, dalam sebulan kedepan harga babi diprediksi akan kembali normal, yang perlu dilakukan saat ini menjaga kebersihan kandang,” sarannya. Seperti diberitakan sebelumnya, sesuai data Dinas Pertanian Tabanan tercatat ada lebih dari 550 ekor babi di Tabanan yang mati karena terserang wabah. Dan dinas pun telah melakukan langkah-langkah antisipasi sekaligus pembinaan sebagai upaya untuk menekan peredaran virus ini. Salah satunya tengah berproses untuk pengadaan 1.200 liter disinfektan. *** Cahayamasnews.com/HmsTabanan.
Facebook Comments