October 24, 2024
Bali

Antisipasi Penyebaran Virus Korona Makin Meluas, Sejumlah Obyek Wisata Alam Air Terjun Ditutup

BANGLI (CAHAYAMASNEWS). Mengantisipasi menyebarnya Virus Corona, sejumlah tempat wisata Alam Air Terjun di Tembuku ditutup. dengan menutup objek wisata alam, tidak hanya dilakukan oleh Desa WisataPenglipuran. Objek wisata Tukad Cepung,Tukad Krisik dan Tukad Goa Giri Campuan juga mulai ditutup dari kunjungan wisatawan baik domistik maupun mancanegara terhitung Kamis 19- 30 Maret ini. Penutupan objek wisata air terjun Tukad Cepung yang berlokasi di Banjar Penida Kelod,air terjun Krisik dan air terjun Goa Giri Campuan(GGC)  yang ada di Banjar Tembuku Kelod, Kecamatan Tembuku Bangli, berdasarkan paruman desa bersama aparat desa banjar serta prajuru adat setempat. Sesuai hasil paruman objek wisata air terjun Tukad Cepung, Tukad Krisik, dan GGC tidak akan menerima kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara hingga 30 Maret mendatang. “Upaya ini tidak semata-mata meniru ataupun berpatokan pada Desa Adat Penglipuran, upaya penutupan ini lebih kepada langkah berupa pencegahan serta mengutamakan keselamatan seluruh pihak yang terlibat di objek wisata  air terjun,” ujar Ketua Pengelola Tukad Cepung Joni Ismayana saat dikonfirmasi Kamis (19/03/2020).

 Joni mengatakan terdapat sekitar 100 orang yang terlibat  di Tukad Cepung mulai dari petugas pemungutan tiket hingga pedagang yang berada di sekitar lokasi, karenanya penutupan dirasa perlu mengingat pihak-pihak tersebut berhubungan langsung dengan wisatawan,” jelasnya. Lebih lanjut Joni mengatakan, terhitung sejak sebulan lalu tingkat kunjungan ke Tukad Cepung sudah mulai menurun hingga 30% Joni juga tidak menampik keputusan menutup  Tukad Cekung selama 12 hari berpotensi kehilangan pendapatan dari penjualan tiket masuk ini, mengingat jumlah wisatawan per hari sebanyak 400 orang dimana 80% diantaranya merupakan wisatawan mancanegara. Kondisi demikian ia enggan menyebutkan berapa besar pendapatan yang hilang dengan penutupan objek wisata tersebut,” ujarnya.

Disisi lain penyemprotan disinfektan sudah dilakukan pihak pengelola sejak sepekan lalu, namun dengan perhitungan  kali ini upaya penyemprotan akan dilakukan lebih maksimal. Pengelola juga sudah mengimbau para pedagang untuk melakukan penyemprotan disinfektan mulai dari tanggal 19 t hingga 30 Maret. “Kemarin kami telah bersurat ke pihak kecamatan dan Polres setempat mengenai keputusan penutupan ini. Sedangkan ke Dinas belum. Rencananya hari ini kami akan bersurat ke Dinas Pariwisatadan Kebudayaan serta memasang papan pengumuman mengenai penutupan ini,” tegasnya.

Hal senada juga disampaikan oleh pengelola air terjun Krisik I Nengah Pintu. Menurutnya disamping usulan dari warga setempat juga  menindak lanjuti SE Gubernur  nomor 7194 tahun  2020 tentang panduan  tindak lanjut terkait pencegahan  penyebaran virus corona di lingkungan Propinsi Bali serta S E Bupati Bangli nomor 197 tahun  2020 tentang panduan  tindak lanjut terkait pencegahan  penyebaran virus corona dilingkungan Pemerintah Kabupaten Bangli.Dalam paruman diputuskan mulai tanggal 19 sampai dengan 30 Maret  2020 tidak menerima kunjungan wisatawan”jelasnya.

Sementara itu pengelola air terjun Tibumana yang berada di Banjar Bangun Lemah Kangin, Desa Apuan, Kecamatan Susut, Ketut Sinah mengatakan, air terjun ini sudah ada sejak dulu. Hanya saja sekitar tiga tahun lebih lokasinya tertata, baik jalan maupun lingkungan sekitar air terjun. Dengan adanya imbauan dari bapak Gubernur maupun Bupati, berdasarkan hasil paruman diputuskan untuk ditutup mulai 20 hingga batas waktu tidak ditentukan. Jumlah kunjungan setiap harinya mencapai 200-250 orang. “Tamu yang datang bervariasi kebanyakan wisatawan mancanegara sekitar 90 persen, sisanya dari lokal, wisdom. Kebanyakan dari Australia,” pungkasnya. *** Cahayamasnews.com/Tim-Agung Natha.

Facebook Comments

error: Content is protected !!