December 8, 2024
News

Tumpek Wariga, Pemda Bangli Laksanakan Upacara Wana Kerthi di Pura Pucak Hyang Ukir

BANGLI (CAHAYAMASNEWS). Dalam rangka memperingati hari tumpek wariga (tumpek pengatag) yang jatuh pada hari  Saniscara Kliwon Wuku Wariga, Pemerintah Kabupaten Bangli yang dipimpin langsung Wakil Bupati Bangli I Wayan Diar bersama Ny. Suciati Diar dan Organisasi Pimpinan Daerah (OPD) melakukan persembahyangan di Pura Hyang Wukir Kelurahan Cempaga Kecamatan Bangli Kabupaten Bangli, Sabtu (10/12/2022).

Tumpek Wariga merupakan salah satu Hari Suci Umat Hindu yang diselenggarakan setiap 6 bulan  sekali dalam hitungan kalender Bali, dimana Umat Hindu melaksanakan  pemujaan kepada manifestasi Tuhan sebagai Dewa Sangkara penguasa tumbuh – tumbuhan. Pada perayaan Hari Tumpek Wariga atau Tumpek Bubuh, umat Hindu juga melaksanakan upacara atau perayaan secara niskala dan sekala sesuai dengan instruksi Gubernur Bali nomor 06 Tahun 2022, tentang perayaan Tumpek Wariga sebagai upacara Wana Kerti. Masyarakat diajak untuk menanam dan merawat pohon yang telah memberikan sumber kehidupan.

Selain itu, upacara Tumpek Wariga ini juga memiliki nilai kearifan lokal yang diwariskan oleh leluhur untuk tetap bisa merawat sekaligus  cara kita berterimakasih kepada pohon dan tumbuh-tumbuhan.

“Filosofi lain dari perayaan tumpek wariga ini adalah lebih fokus melakukan pemulihan terhadap tumbuh-tumbuhan sebagai wujud terimakasih kita kepada alam semesta karena telah memberikan oksigen yang datangnya dari tumbuh-tumbuhan ” ujar Wakil Bupati I Wayan Diar.

Lebih lanjut Diar mengajak semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar menjaga lingkungan kantor dan tempat kerja menjadi momentum kita untuk menempa diri menjaga alam. “Ayo kita jaga alam dan keharmonisannya mulai diri sendiri, keluarga, dan lingkungan kita bekerja,” pintanya.

Sementara Kepala Bagian Kesra Eddy Hartawan mengatakan, adapun bakti yang dipersembahkan untuk perayaan hari suci tumpek wariga yang dipusatkan di Pura Pucak Hyang Wukir meliputi Sorohan suci, penglukatan jangkep, pejati jangkep dan bakti pengatagan yang isinya bubur ketan putih, danketan hitam atau injin, beras merah,  dan kuning. *** Cahayamasnews.com/Tim-NT.

Facebook Comments

error: Content is protected !!