October 24, 2024
Seni dan Budaya

“AURA KASIH”

“KEBANGKITAN DHARMA”

Oleh: I Ketut Murdana (Kemis : 23 Pebruari 2023).

BADUNG (CAHAYAMASNEWS.COM). Riuh, riang, terseok-seok, diragukan bahkan isu-isu miring menghentak kebangkitan dharma saat ini, dalam berbagai dimensi gerak jiwa dan karma bagi orang-orang akibat tersentuh energi suci semesta tanpa disadari. Gerak energi suci semesta (dharma) itu bergelora terselubung dalam jiwa-jiwa yang tersentuh. Akibat dari semua gelora itu, menggerakan pikiran dan badan hingga tanpak gelisah merindukan “jawaban”, apa sih ini…?

Kegelisan itu menjadi “masalah” lalu memerlukan jawaban-jawaban, hingga terjadi ruang-ruang “pertemuan”. Saat itu pertautan antara subyek-subyek pribadi tertuju pada obyek sasaran, yang tiada lain adalah “Penyebab” kegelisahan itu sendiri yaitu “Penyebab Yang Kekal Abadi”. Realisasi kebenaran ini menjadi semakin jelas oleh pancaran “Subyek-Nya” yang terberkati ini adalah Sad Guru. Artinya Subyek yang terpilih oleh Obyek atas Kuasa-Nya sendiri. Menjadikan aliran kasih yang perlahan meresapi subyek-subyek pribadi itu. Kebenaran inilah amat sulit dipahami bagi kebanyakan orang, karena kualitas karma atau bekal hidup yang berbeda-beda

Hubungan antara subyek dan obyek ini bersama-sama bergerak antara yang dibina dengan pembina didukung energi semesta, membangun rasa damai dalam diri pribadi dan masyarakat yang semakin meluas. Gerakan tulus energi dharma bagi pengusung-pengusungnya mengakibatkan jarak jauh bukan sebagai penghalang, tetapi justru menjadi pembangkit semangat menemukan sulusi, untuk menghapus kerinduan jiwa untuk “bertemu” dan “menemukan”.

Bagaikan yatra atau perjalanan suci Sri Ganesha dan Kartikeya di bumi untuk menemukan percikan abu suci, Ibunya Dewi Sathi, agar Dewi Mahakali bisa lahir di bumi dalam wujud wanita muda nan suci, untuk membunuh keangkuhan Banaasura, yang telah membunuh seluruh anak-anak di bumi.

Gelora semangat, keberanian dan keyakinan Sri Ganesha, dan Dewa Kartikeya ini, tidak bisa dibayangkan dan tidak bisa diukur oleh logika kecerdasan berpikir, justru pikiran tertuntuk pada “kuasa kebenaran itu”. Saat itu jiwa yang murni sebagai pengendali prilaku. Kebenaran ini pula digambarkan dalam isi bhagawag-gita, yang patut dipelajari dengan baik

Misteri ini “membuka ruang” kebekuan, akibat terbukanya realitas melalui energi baru yang segar membahagiakan. Realitas kebenaran misteri ini menyadarkan dan terbukanya realitas konvensional positifistik yang terukur untung dan rugi saja, kemudian menjadi dogma. Bila muncul niat baru untuk kemajuan tertentu, mereka berdalih “merusak tatanan” atau tradisi tertentu.

Sadar terhadap dua realitas itu, menggerakkan energi posotif dan negatif dalam diri sendiri menjadi energi yang berguna menjadi energi dharma menuju pencapaian hidup sejati. Gelora gerak energi dharma ini sedang berproses semakin hari semakin besar dalam lubuk hati manusia, disadari atau tidak itu terjadi. Barang siapa yang telah menyadari, siap membangkitkan dan memelihara dengan pelayanan kebajikan tertentu, maka energi itu akan semakin besar menyelamatkan umat manusia dari kemunafikan dan kemerosotan moral yang semakin menggerus saat ini. Ketika keyakinan ini ditempatkan sepenuhnya dalam diri sendiri, maka “Dialah Sang Jati diri” yang siap memberi sesuatu pada nusa dan bangsa.

 *** Semoga menjadi renungan dan refleksi dharma kebajikan. Rahayu

Facebook Comments

error: Content is protected !!