October 24, 2024
Seni dan Budaya

“AURA KASIH”

” KUASA SANG WAKTU”

Oleh: I Ketut Murdana (Jumat:  24 Pebruari 2023).

Putaran Sang Waktu menciptaan pasang surut gelombang energi, yang mengakibatkan dialektika dualitas. Siang dan malam, senang dan susah, kaya dan miskin, sehat dan sakit, suka dan duka, tumbuh dan berkembang, layu dan pada akhirnya sirna ditelan bumi. Pengulangan dinamika kehidupan itu terus bergulir sejak manusia tercipta pada zaman dahulu kala hingga kini. Tuhan Sang Pengatur melalui putaran waktu-Nya (kalpa) mengalirkan pengetahuan, menuntun arah tujuan kehidupan, menyiapkan energi hidup. Semuanya itu sebagai edukasi kosmik agar semua ciptaan-Nya bisa menyadari dan pada akhirnya bisa mencapai “kebebasan” dari putaran kehidupan itu, lalu mencapai “kebebasan abadi”

Menyadari kenyataan ini, bahwa kita belum mencapai kebebasan dalam arti sepenuhnya dari putaran Sang Waktu itu sendiri. Akibat berbekal karma wasana yang berbeda-beda, yang berakibat terhadap tingkat kualitas hidup jasmani dan rohani yang berbeda-beda pula. Walaupun mereka alumni dari satu universitas ternama dan memperoleh nilai terbaik, tetapi tingkat keberhasilannya di masyarakat berbeda-beda. Demikian pula mereka sama-sama bekerja keras hasilnya bisa tidak sama.

Untuk menyadari rahasia yang tersembunyi dalam diri masing-masing semuanya itu, Tuhan mengalirkan pengetahuan untuk mendekatkan diri kepada-Nya, adalah jawaban prilaku yang paling utama, agar memperoleh tuntunan-Nya. Berjuang dengan penuh semangat, jiwa dan raga, berani serta perlahan berpasrah diri dihadapan-Nya. Perjuangan itu adalah jalan dharma  sebagai refleksi  “kebenaran” menuju sifat hakiki yang telah digariskan oleh kitab suci yang disebut sadhana, agar seseorang menjadi Sadhaka yang tertuntun. Semua itu telah diajarkan oleh orang-orang suci yang turun setiap jaman di berbagai belahan dunia.

Jalan dharma atau sadhana adalah kewajiban bagi setiap orang, untuk melakukan “penebusan” dosa. Artinya perbuatan baik, suci nan bijaksana yang terus menerus diwujudkan dalam prilaku kehidupan. Bagaikan menyiram satu kubik air pada segelas kerak kopi, air akan tetap terlihat jernih walaupun kerak kopi itu masih tetap ada. Itu artinya dosa yang ada dalam diri tidak berpengaruh, mengganggu aktifitas dan kenyamanan hidup.

Apabila kesadaran terhadap realitas karma dan pahala ini, terabaikan maka seseorang sangat sulit menerima kenyataan pahit sebagai hukum dunia (rtham), seringkali dianggap buruk bahkan dianggap menyiksa, karena belum mampu menikmati sisi kerahasiaan lain sebagai misteri yang disebut “penebusan”. Bukan hanya sibuk melayani kesenangan hawa napsu, indriya-indriya dan ego.

Tetapi ingin hidup damai, tentu sulit tercapai karena gelombangnya berbeda bahkan bertolak belakang. Kesengsaraan seperti inilah yang amat menggelora saat ini dibalik meriah dan sumringah duniawi. Saat-saat seperti inilah kelimpungan mental, bahkan stress dan prustasi terjadi, hingga orang ingin mengambil jalan pintas.

Dari sudut pandang pembebasan rohani, realitas ini harus dilewati karena tidak bisa ditimpakan kepada siapapun, karena itu jawaban dari karma pribadi yang “tersembunyi”. Kemanapun ingin pergi meninggalkan masalah itu, dia akan datang lagi dan datang lagi menghadang untuk segera diselesaikan. Bagaikan kredit bank kita yang belum lunas, petugas bank akan selalu mengejar untuk dilunasi.

Oleh karena demikian Tuhan memberkati kelahiran dan juga tuntunan, saat itulah hati nurani mesti ingat pada kebenaran itu, dan mohon petunjuk dan perlindungannya dengan hati yang sungguh-sungguh

Ketika sudah demikian aliran kasih-Nya pasti mengalir, karena memang demikian rtham atau hukum-Nya. Saat itu etika dan tata susila serta kesadaran teredukasi secara perlahan dan jawaban terhadap masalah, akan terjadi dengan sendirinya.

Realitas kebenaran inilah yang disebut “menembus kegelapan” dan ketika waktu-Nya tiba buah kebahagiaan pasti terjadi juga dengan sendirinya. Saat itulah rasa syukur dengan kesadaran tulus, bercucuran air mata terjadi dengan sendirinya. *** Semoga menjadi renungan dan refleksi. Rahayu.

Facebook Comments

error: Content is protected !!