Buleleng Rekonstruksi Dua Tari Kuno Dari Desa Kedis
SINGARAJA (CAHAYAMASNEWS.COM). Pelestarian warisan seni dan budaya belakangan ini gencar dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng. Salah satu upaya yang dilakukan adalah merekonstruksi dua tarian asal Desa Kedis, Kecamatan Busungbiu. Dua tarian ini adalah karya dari maestro tari dari Desa Kedis I Ketut Merdana
Kepala Dinas Kebudayaan (Kadisbud) Buleleng Nyoman Wisandika belum lama ini mengatakan, dua tarian yang sekarang sedang direkonstruksi masing-masing Tari Tani dan Tari Pancasila. Kedua tari ini telah punah karena tidak ada yang melestarikan. Bahkan para penarinya pun kini sudah menginjak masa lanjut usia (lansia), sehingga tidak lagi produktif dalam aksi panggung. Kedua tari ini diciptakan sekitar 1951.
“Pastinya para tokoh pada tahun tersebut sudah lansia. Atas dasar itu, sesuai arahan Panjabat (Pj) Bupati Buleleng kita merekonstruksi tarian yang belum berkembang dan sama sekali belum pernah direkonstruksi itu,” katanya.
Menurut Kadisbud Nyoman Wisandika, selama proses rekonstruksi telah dilaksanakan sekitar setengah bulan ini. Rekonstruksi melibatkan informan tabuh Made Damendra, Ketut Sumirta dan Dr. I Nyoman Chaya, Narasumber dari ISI Surakarta. Sementara untuk informan tari ada Nyoman Sumerti dan mengajak anak dari almarhum I Ketut Merdana itu sendiri. Tentunya dalam membangun ingatan dari informan tersebut menurut Wisandika menjadi sebuah usaha yang cukup keras mengingat komposisi kedua tarian tersebut yang sudah lama.
“Dengan dukungan penuh Pj. Bupati dan pihak terkait yang dikutsertakan dalam penataan tabuh dan tari ini yang mana proses yang masih berjalan pada saat ini masih dalam menggarap tabuh,” tegasnya. *** CMN=TIM-01.
Facebook Comments