October 25, 2024
Seni dan Budaya

“AURA KASIH”

“JALAN PARA – WIDYA”

Oleh:  I Ketut Murdana (Jumat: 19 Januari 2024).

BADUNG (CAHAYAMASNEWS.COM). Ketika memasuki jalan para- widya atau jalan pengetahuan (Jnana Sakti), maka semua aspek perilaku adalah refleksi kesadaran yang berpengetahuan. Sadar ataupun tidak sadar semuanya itu telah menggerakkan dan mengarahkan penyempurnaan hidup dalam kehidupan dunia ini, mengenal serta melayani keteraturan dari Sang Pengatur (Prabhu Sakti).

Pengetahuan suci Jnana Buda Siwa bagaikan sinar Matahari, Bulan dan Bintang, menyinari, menerangi dan mengalirkan energi panas yang bergradasi menyejukkan yang menyehatkan dan menyegarkan seluruh aspek kehidupan. Itu artinya, penjelajahan adalah pembacaan demi pembacaan yang tiada akhir dan tanpa batas. Subyek yang “dicerahkan” bangkit dari kesadaran terbatas memasuki ruang tak terbatas. Jiwa-jiwa yang dicerahkan bangkit menapaki jalan penuh cinta kasih, “mencintai” obyek atau kebesaran nama yang dipuja dan dimuliakan (Kriya Sakti-Bhakti Marga). Pemuliaan ini akan memantul dan bervibrasi kembali kepada yang memuliakan. Bagaikan bercermin, ketika sebelum bercermin seseorang menghias dirinya, dan tidak lupa membersihkan debu-debu yang mengotori cermin, maka wajah akan terang benerang serta cantik dan tampan membahagiakan.

Pembacaan demi pembacaan adalah penjelajahan sifat-sifat semesta kuasa-Nya, lalu memahami sifat-sifat yang meresap ke dalam diri setiap insan (Wibhu Sakti). Merefleksikan kerja pelayanan sesuai dengan karakteristik personal yang menjadi berkat penguat-Nya. Bagaikan selokan berubah menjadi sungai-sungai melayani air untuk menuju lautan samudra sambil mengabdikan diri melayani semua makhluk hidup.

Memaknai sifat air yang meresapi dan melayani seluruh ciptaan-Nya, menjadi suci oleh kewajibannya. Bila kesadaran diri ditempatkan terus dalam kesiapan meresapi pengetahuan dan energi-Nya, lalu siap mengabdikan diri demi pelayanan itu sendiri, maka “kewajiban tulus itulah yang menyucikan”. Tetapi dalam kontek sosial formalistik terkadang tak terjangkau secara luas, oleh karena sangat halus dan vertikal, menjadi kebenaran yang mempribadi. Kebenaran Ilahi ini menjadi amat rahasia, dan terbuka bagi orang-orang tersentuh kasih ke-Ilahiannya. Melalui jalan inilah vibrasi suci-Nya mengalir menyentuh orang-orang sudah seharus mendapatkan.

Membaca pengetahuannya adalah kesadaran edukasi yang menempatkan upaya penyucian diri, memperbesar, memperluas wawasan, menguatkan keyakinan, ikut memasuki ruang tak terbatas nan suci nirmala menjadi jalan para-widya yang panjang tak berujung itu. Membaca, meresapi dan memaknai sifat-sifat kuasa suci yang telah terbuka luas, oleh kuasa pengetahuan-Nya, maka belajar terus tiada henti, melalui swadharma apapun wujudnya pada akhirnya adalah merefleksikan kemuliaan diri, yang memantul sebagai anugrah-Nya. *** Semoga Menjadi Renungan yang Cerdas dan Arif Bijaksana, Rahayu.

Facebook Comments

error: Content is protected !!