October 25, 2024
News

Sajikan Pakem Khas Joged Tradisi, Sekaa Joged Mangun Semara Desa Selat Pandan Banten Tampil Memikat dan Menghibur

DENPASAR (CAHAYAMASNEWS.COM). Bertepatan pada rahina Buda Paing Wayang (Rabu, 19/6/2024) Joged Bumbung Tradisi Duta Kabupaten Buleleng yang diwakili oleh Sekaa Joged Mangun Semara, Banjar Gunung Sekar, Desa Adat Selat Pandan Banten, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, tampil memukau dan menghibur ribuan penonton yang hadir dalam Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-46 di Kalangan Terbuka Madya Mandala, Taman Budaya, Denpasar. Dengan garapan seni yang begitu apik dan indah, Sekaa Joged Mangun Semara berupaya menyajikan kekhasan joged tradisi yang menghibur, merakyat, dan bergembira tanpa keluar dari pakem aslinya seperti jaruh dan porno.

Pada ajang PKB ini Sekaa Joged Mangun Semara tampil bersama dengan Sekaa Joged Wahyu Ulangun, Desa Nagasepaha, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, dengan tampilan gaya khasnya masing-masing. Hiburan khas rakyat ini sukses menarik perhatian masyarakat pecinta, penggemar, dan sekaligus penikmat tarian joged bumbung tersebut. Pementasan hiburan rakyat ini mampu mengipnotis animo pengunjung untuk menyaksikan joged bumbung yang kerap menjadi perbincangan dan bahkan polemik akibat ulah oknum sekaa yang hanya mencari keuntungan besar dengan menampilkan goyang jaruh atau porno.

Akibatnya pemerintah merespon dengan cara mengembalikan tarian jogged it uke pakem aslinya dengan menampilkan jogged tradisi pada ajang Pesta Kesenian Bali (PKB). Semua sekaa yang tampil di PKB, diharuskan menyajikan kekhasan joged tradisi dengan seni joged yang santun dan menghibur, serta jauh dari kesan jaruh dan porno. Meski tampil tanpa dibumbui dengan aksi jorok dan jaruh, namun tak menyurutkan animo masyarakat untuk menyaksikan dan menikmati tarian khas masyarakat yang sudah ada sejak dahulu.

Pembina Sekaa Joged Mangun Semara, Gede Eriawan mengungkapkan, sekaa jogednya tergolong masih sangat muda atau bisa dikatakan pemula. Namun Ia bersama semua crew/tim merasa bangga sudah bisa tampil di ajang PKB sebagai duta Kabupaten Buleleng.

“Kami merasa berbangga sekaligus bersyukur atas kesempatan yang telah diberikan, walaupun kami sadar bahwa sebagai pemula masih banyak kekurangan yang perlu disempurnakan,” ujarnya.

Menanggapi terkait banyaknya tari Joged Bumbung yang “jaruh”, pria yang dikenal ramah dan bersahaja ini mengaku menolak keras Joged Bumbung ini ditarikan porno.

“Terkait selentingan di masyarakat, kalau jogednya biasa-biasa saja tidak laku, pihaknya pun tidak pernah menghiraukannya, melainkan dari awal memang komitmen tetap menjaga joged tradisi yang sesuai pakem tampil sensual, menghibur tapi bukan porno. Semua sudah diatur oleh alam, ketika kita menyuguhkan hal terbaik, maka alam akan merespon dan mengirim hal-hal kebaikan dalam kehidupan kita, demikian juga sebaliknya,” tegas Gede Eriawan di sela-sela kesibukannya tampil di PKB tersebut.

Sejak awal berdiri, pihaknya memang fokus menerapkan dan menyajikan hiburan tarian joged sesuai dengan pakem aslinya tanpa dibumbui dengan aksi-aksi yang jaruh dan jorok. Ketika ada permintaan joged sedikit nakal dari masyarakat, kami menolak keras, tidak melayani joged jaruh.

“Hal ini kami lakukan sekaligus menampik kesan, bahwa tidak semua tarian joged harus diisi egolan erotis dan porno. Kami ada memang murni untuk melestarikan seni yang sangat digandrungi oleh masyarakat dari berbagai kalangan ini,” tegasnya.

Disinggung persiapan tampil di PKB ini, Gede Eriawan mengaku membutuhkan waktu 4,5 bulan untuk mempersiapkan segalanya termasuk mental para penari dan penabuh. Sejak berdiri juga sudah sering kupaan (pentas) di sejulah tempat hingga keluar Buleleng.

Dalam penampilannya Sekaa Joged Mangun Semara membawakan 4 penari jogged. Diawali menyuguhkan Tabuh Petegak Sri Ang Luwih. Dilanjutkan dengan menampilkan Tari Manik Padma. Dimana tarian ini menggambarkan seorang wanita yang baru menginjak remaja berparas cantik dan sangat memikat setiap orang yang melihatnya, yang dibawakan oleh Putu Sudeni Asih dengan Pembina Tari; Putu Agus Rahul Khana. Pembina Tabuh; Putu Budi Artawan.

Kemudian dilanjutkan menyuguhkan Tari Sekar Jepun. Tari ini menggambarkan tentang seorang wanita yang sedang jatuh cinta dan hatinya berbunga-bunga pada pujaan hatinya. Tarian ini ditarikan oleh Ni Kadek Widya Sari Nadi dengan Pembina Tari; Putu Agus Rahul Khana dan Pembina Tabuh; Putu Budi Artawan.

Dilanjutkan menampilkan Tari Puspa Winangun. Yang mana, tarian ini menggambarkan seorang wanita lemah gemulai dan garang seorang penari yang belum terpengaruh oleh unsur-unsur tari yang berkembang saat ini atau bisa dikatakan gerak tari yang masih polos nan sederhana dan dibawakan oleh Komang Redi Astini dengan Pembina Tari; Putu Agus Rahul Khana dan Pembina Tabuh; Putu Budi Artawan.

Kemudian dilanjutkan dengan menampilkan Tari Kreasi Temu Semara. Tarian ini menceritakan tentang pertemuan dua insan yang secara rasa memiliki ketertarikan dalam asmara, berkiblat pada kehidupan sederhana masyarakat Buleleng. Dimana dahulu pasar menajadi tempat yang paling sering terbentuknya pandang mata yang saling berkaitan. Temu Semara juga mengimplementasikan tentang bagaimana memahami rasa bhatin yang seutuhnya untuk saling memiliki, dengan memuliakan jati diri untuk orang yang dicintai.

Diimplementasikan pada barungan gambelan joged yang di dalamnya mencerminkan alunan melodi yang mengikat rasa penikmat dengan diekspresikan sang penari. Pada bagian pemungkah memakai tabuh tari Margapati untuk mempresentasikan semangat dan spirit untuk memuliakan budaya dalam seni pertunjukan. Tarian ini dibawakan oleh Putu Dui Suartini dan Putu Santika Wijaya Kusuma dengan Pembina Tari; Putu Agus Rahul Khana dan Putu Santika Wijaya Kusuma dan Pembina Tabuh; Ketut Oka Samasta.

Sebagai penutup Sekaa Joged Mangun Semara mempersembahkan Tabuh Penutup Mangun Rasa dengan Penata Tabuh: Putu Angga Putra Artawan. Pada kesempatan ini, pihaknya mewakili semua pengurus dan Crew/Tim tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Buleleng (Dinas Kebudayaan) dan Perbekel Desa Selat, yang telah memberikan kesempatan sekaligus terus mensuport, sehingga bisa tampil di ajang PKB tersebut, serta juga disampaikan kepada semua pihak yang terkait yang telah bekerja keras dan tulus membantu kelancaran, mulai dari persiapan hingga tampil di Kalangan Terbuka Madya Mandala, Taman Budaya, Denpasar sehingga berjalan aman dan lancar sesuai harapan bersama.  *** CMN=Reporter dan Editor: Ketut B.Andiawan.

Facebook Comments

error: Content is protected !!