
“AURA KASIH”
“ASURA MAYA AMAT CERDAS MERONGRONG IMAN”
Oleh: I Ketut Murdana (Selasa, 25 Juni 2024).
MANGUPURA (CAHAYAMASNEWS.COM). Ketika keimanan digoyahkan oleh ambisi-ambisi sesaat yang berfenetrasi halus di dunia material, di ruang kama dengan berbagai ekspresinya, terkadang amat sulit disadari. Karena tumbuh dan berkembang dalam ruang yang sama, terkadang amat samar dan mirip. Walaupun sesungguhnya berbeda ketika iman disegarkan oleh energi suci yang mencerdaskan, hingga kesenangan bisa berujung kebahagiaan. Bagaikan benih pohon beringin bisa hidup di celah tembok beton, ketika dibasahi sedikit air hujan, hidup subur menjalar. Pembiaran tumbuhnya itu, tanpa disadari akarnya sangat cepat menelusup air di sekitarnya lalu sampai ke tanah, hingga dia tumbuh besar lalu merusak tembok tanpa disadari. Kalau sudah demikian semakin sulit untuk mencabut dan membersihkan.
Sadar terhadap realitas cosmologis nan spiritual ini mesti menjadi prilaku berkeyakinan yang “konstan dan tertuntun serta terkontrol memadai”. Agar kecerdasan maya berubah menjadi kecerdasan spiritual. Dalam kontek ini, kasih sayang yang memelihara kesegaran hidup jasmani dan rohani serta membebaskan gangguan benih-benih hama dari asura maya, yang selalu membelokkan, menggagalkan tujuan untuk dikuasai, mesti terdeteksi dan terawat terpelihara dengan sebaik-baiknya.
Memahami kebenaran ini dan bereaksi mewujudkan prilaku kebajikan itu, bukanlah persoalan mudah. Setiap saat reaksi dualitas semangat dan malas dan sejenisnya selalu bangkit bergerak saling menguasai. Ketika iman terkondisi tamasika, amat sulit membedakan reaksi kebenaran itu. Oleh karena itu membangkitkan semua unsur sifat dan menempatkan energi suci penyadaran “tertinggi” yang mencerdaskan rasa indrawi adalah jawabannya. Memperoleh jawaban ini adalah proses edukasi penyempurnaan. Bhakti nan suci tulus ikhlas, tertuntun adalah jalannya, yang disebut jalan para widya.
Jalan para widya saat ini sedang menerobos perlahan celah-celah menembus kegelapan akibat ketidak-sadaran (acettana). Semuanya itu meresapi jiwa-jiwa yang tercerahkan ditengah hutan rimba rohani yang penuh misteri. Rimba misteri yang dimaksud adalah rimba rohani dengan segala ikatan yang meresapi dan obyek semesta penyempurna rohani yang juga penuh rahasia. Tetapi semua misteri itu sesungguhnya telah dicatat dan diuraikan oleh para suci sedemikian rupa terperinci nan sistematis dalam wujud pengetahuan yang telah menggunung.
Walaupun demikian misteri dan esensinya tetap menjadi misteri dan rahasia sebelum ditembus perlahan melalui sadhana suci yang tertuntun oleh Sat dan Sad Guru yang “berwenang”. Berwenang maksudnya adalah telah memperoleh berkat Ilahi yang disebut juga “pencerahan Ilahi”, disamping “pengakuan” akibat edukasi intelektual dan spiritual serta ritual nan suci memadai di ranah sosial masyarakat, sesuai garis Guru Parampara-nya masing-masing.
Apabila tak terkondisi seperti itu, tentu menimbulkan abiguitas, tapsir menafsir nan ilusif, hingga sulit menemukan kebenaran yang berguna, untuk memperbaiki dan meningkatkan harkat dan martabat moralitas.
Realitas kini menunjukkan bahwa gemuruh interpretasi dan persepsi, ditaburi serta digulung kebohongan berkekuatan egoistik asura. Akibatnya menimbulkan kepincangan sosial yang terus memperburuk atmosfir kedamaian dunia. Memburamnya energi damai ini, mesti menjadi perhatian dan perjuangan semua insan yang telah benar-benar menyadari pentingnya rasa damai bagi kehidupan bersama di bumi. Bukan memainkan strategi kekuasaan, untuk menguasai “berkedok rasa damai dan perdamaian”.
Tidak mudah membuka dan merontokkan topeng-topeng itu, walaupun secara pengetahuan kecerdasan intelektual dan spiritual diketahui. Itu artinya kekuatan asura maya sedang memuncak menguasai dunia. Itu artinya energi semesta sedang dikuasai asura maya, yang memposisikan jaman Kali Yuga yang amat kuat. Saat kondisi seperti inilah doa-doa suci yang selalu memurnikan tujuan dalam mewujudkan kedamaian memerlukan perjuangan sungguh-sungguh dan tulus ikhlas. *** Semoga Menjadi Renungan dan Refleksi, Rahayu.
Facebook Comments