March 25, 2025
Seni dan Budaya

“AURA KASIH”

“DUNIA ROHANI LUAS TAK BERTEPI”

Oleh:  I Ketut Murdana (Rabu, 03 Juli 2024).

MANGUPURA (CAHAYAMASNEWS.COM). Dunia rohani memang merupakan dunia hayal yang luas, bagaikan samudra luas tak bertepi.  Apabila pandangan diarahkan ke berbagai penjuru, ke kanan ke kiri, naik meninggi, menurun, jangkauan indrawipun berkembang semakin luas tak terhingga. Tetapi badan terbatas menjangkaunya. Itu artinya melalui indriyapun “pengetahuan terbuka” dan kesadaranpun terbuka meresapinya. Demikian pula sebaliknya godaan dan tipuanpun asura maya, ketidak sadaranpun terbuka, lalu membendung dan mengungkung halus, sebagai kekuatan penantang unggul, mencapai keseimbangan. Karena keduanya adalah rtham atau hukum semesta yang kuasa-Nya tak terhindari oleh siapaun. Apabila terus dabayangkan dan dihayalkan akan terus ngelantur semakin menarik bahkan bisa juga semakin membingungkan.

Ketika hayalan itu bergerak  tanpa obyek yang jelas, maka akan semakin larut dan tenggelam dalam hayalan. Lalu melupakan obyek hayalan sebagai pengendali dan sumber hayalan itu sendiri. Kemudian berkembang menjadi inspirasi-inspirasi yang mencerahkan aspek nilai guna dan makna dalam hidup duniawi. Maksudnya adalah memasuki ruang kosmik kosong yang terlihat tanpa isi tetapi berisi segalanya. Karena berisi segalanya  obyek hayalanpun mesti jelas.

Dalam kontek inilah peran pengetahuan suci yang menempatkan Tuhan sebagai obyek hayalan dan bergerak terus mencapai-Nya. Bagaikan seseorang pertamakali memasuki super market yang besar yang menyediakan segala-galanya. Apabila tidak jelas yang akan dicari, tentu akan tergoda aneka daya tarik selera indrawi yang bisa melupakan tujuan. Memang seperti itulah tugas asura maya yang mendiami “dunia kosong”, menggoda kekuatan iman manusia, untuk menggagalkan mencapai tujuan hidup sejati. Seperti itulah analogi “awal perilaku yang menyesatkan”.

Apabila keyakinan kuat tak tergoyahkan, maka kekuatan asura maya berubah menjadi kekuatan iman meyakinkan diri meningkatkan kualitas perjuangan untuk mencapai-Nya. Itu artinya kekuatan iman tapa mengendalikan diri terhadap godaan-godaan asura maya meresapi indriya, napsu dan ego. Di tempat inilah dia hidup subur menguasai atau terkendali oleh kesucian jiwa hingga bisa berubah menjadi energi suci kuat dan berguna.

Ketika alur narasi hayalan itu telah terkondisi keseimbangan dan tertuju semakin kuat pada obyek atau sumber pengendali hayalan itu, maka kebahagiaan terjadi dengan sendirinya. Tetapi “bila saatnya belum tiba” lalu kembali lagi pada tugas-tugas kewajiban duniawi. Kebahagiaan inilah yang sesungguhnya mengkondisikan semangat hidup menjalankan swadharma melayani dharma sejati. Apabila larut dalam hayalan yang terkendali asura maya ketidak sadaran, dengan tipuan-tipuan yang amat jitu, daya tarik janji-janji sesaat, yang menyesatkan lalu kosong tanpa nilai makna. Tipuan daya tarik janji-janji sesaat itu telah mengubur keimanan nan suci menjadi hidup di dunia hayal yang menggaerahkan. *** Semoga menjadi renungan dan Refleksi, Rahayu.

Facebook Comments

error: Content is protected !!