Antisipasi Merebaknya PMK, Pasar Hewan Kayuambua Ditutup
BANGLI (CAHAYAMASNEWS). Mengantisipasi merebaknya penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK ) Pemkab Bangli menutup sementara aktivitas jual beli ternak di Pasar Kayuambua, Desa Tiga, Kecamatan Susut, Bangli. Penutupan pasar hewan terbesar di Kabupaten Bangli ini, dilakukan per Selasa (5/7/2022).
Koordinator Pasar Hewan Kayuambua, I Nengah Degdeg saat dikonfirmasi, membenarkan adanya penutupan Pasar Kayuambua . Penutupan pasar Kayuambua guna menindak lanjuti instruksi dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali.
“Intruksi untuk menutup ktivitas jual beli hewan mulai kemarin turun, dan penutupan baru tadi pagi kita lakukan, yang mana penutupan akan dilakukan selama 14 hari ke depan,” jelas Degdeg.
Disebutkan, sebelum penutupan Pasar Kayuambua, sejatinya pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk melakukan pencegahan berbagai penyakit pada hewan. Termasuk penyebaran PMK. “Untuk upaya pencegahan, sebelumnya juga sudah dilakukan secara rutin oleh petugas dari Kesehatan Hewan, Dinas PKP Bangli. Seperti pemberian vitamin untuk hewan, termasuk spraying,” ungkapnya.
Sejauh ini diketahui di wilayah Kabupaten Bangli baru ditemukan dua ekor sapi yang dinyatakan terjangkit PMK di Dusun Tabih, Desa Buahan, Kintamani. Lebih lanjut dengan adanya penutupan Pasar Hewan Kayuambua, otomatis akan menyebabkan transaksi jual beli sapi akan mengalami penurunan yang siginifikant. Terlebih, pedagang di Pasar Hewan Kayuambua ini juga dimanfaatkan oleh pedagang dari luar Bangli. Seperti, Buleleng, Karangasem, Gianyar, dan sekitarnya.
“Pasar Hewan Kayuambua dibuka setiap tiga hari sekali, rata-rata sapi yang masuk sebanyak 150 ekor. Namun jelang hari raya Idul Adha meningkat mencapai 200 ekor,” pungkasnya. *** Cahayamasnews.com/Tim-NT.
Facebook Comments