October 24, 2024
Seni dan Budaya

“AURA KASIH”

“MEMULIAKAN DEWA GANESHA”

Oleh:  I Ketut Murdana (Jumat :  7 April 2023).

BADUNG (CAHAYAMASNEWS.COM). Narasi Purana Siwa Tattwa menggambarkan bahwa Ganesha adalah “paduan antara yang  diciptakan dengan yang dilahirkan”. Pada suatu ketika Dewi Parwathi dalam kesendirian-Nya ditinggal bertapa oleh Dewa Shiva. Saat itu pula Dia mengingat kutukan Dewi Ratih, bahwa Dia tidak akan memperoleh keturunan. Kutukan yang sangat menyakitkan itu terjadi karena kemarahan Dewi Ratih kepada Dewa Shiva yang membakar suami-Nya Dewa Asmara, dengan pancaran api amarah yang keluar dari mata ketiga-Nya. Karena menggoda pertapaan Dewa Shiva.

Sesungguhnya upaya mengoda itu dilakukan atas permintan Dewa Indra Dewa Penguasa Sorgawi, untuk membangkitkan napsu biologis Dewa Shiva yang terkenal sebagai Dewa Pertapa. Dengan maksud agar bisa menikahi Dewi Sathi guna memperoleh keturunan, untuk mengalahkan Taraka Asura, yang memperoleh berkat dari Dewa Brahma. Dalam kesendirian-Nya ditinggal bertapa, Dewi Parwathi mengambil tanah liat pembuatan gerabah. Lalu dibentuklah menjadi boneka tanah liat, kemudian ditempatkan begitu saja, lalu ditinggalkan. Saat ditinggal itulah boneka itu hidup, memanggil Ibuuu…Ibuuuu….ibuuuu.

Mendengar suara panggilan itu, membuat Dewi Parwathi kaget luar biasa, lalu bayi mungil boneka tanah liat itu mendekat dan memeluk Ibunya. Betapa bahagianya Dewi Parwathi memperoleh keturunan, bahwa kebenaran kutukan Dewi Ratih, bisa terjawab dengàn cara lain. Lalu bayi mungil itu diberi nama Winayaka.

Setelah diberi nama bayi Winayaka bertanya kepada Ibunya; apa tugas saya Ibu..pertanyaan ini juga membuat kaget Ibunya. Lalu Dewi Parwathi menjawab, oh anak-Ku jagalah kuil ini, siapapun jangan diberi masuk ke ruang khusus Ibu, karena Ibu akan melakukan pertapaan sadhana suci. Siaaap Ibu, Ganesha mohon: Oh Ibu berkatilah aku senjata untuk tugas-tugas penjagaan itu. Baik anak-Ku, lalu Dewi Parwati memberkati gada yang berkekuatan halilintar.

Suatu saat kemudian datanglah Dewa Shiva ingin menemui Dewi Parwathi, karena taat kepada tugas yang diberikan Ibunya siapaun yang tidak diperkenankan masuk menemui Ibunya. Oleh karena itu pertikaian antara para gana ke dua belah pihak terjadi, lalu diakhiri dengan kemarahan Dewa Shiva yang menebas leher Winayaka akibat kesombongannya. Saat itulah Dewi Parwathi keluar ruangan kuil, marah besar dan ngambek, agar Dewa Shiva menghidupkan kembali Winayaka. Apabila tidak demikian dunia ini akan dihancurkannya.

Akhirnya Dewa Shiva memanggil Para Dewa untuk mencari kepala binatang yang ada di sebelah utara Kailasa. Kesempatan ini didengar oleh Gajahsura, seekor gajah berjiwa asura pertapa sangat hebat di masa lalu. Akibat tapanya itu Dewa berkenan memberkati permohonannya agar bisa mengabdi dekat dengan Dewa Shiva.

Gajah Asura bertemu dengan para Dewa lalu menyerahkan kepalanya sebagai persembahan. Lalu Dewa Shiva menyatukan badan Winayaka tanpa kepala dengan kepala gajah. Akhirnya atas kemaha kuasaan Dewa Shiva Winayaka hidup kembali. Saat itu Winayaka menyadari kesombongannya, lalu mohon ampun sepenuh hati dan setulus-tulusnya kepada Dewa Shiva.

Lalu Dewa Shiva memberi nama Ganesha.

Memaknai narasi itu seorang anak yang baik, harus bisa menghormati kedua orang tuanya. Bertanggung jawab terhadap tugas kewajibannya, tetapi harus cerdas dan penuh etika dan sopan santun. Pemurnian-pemurnian kecerdasan ini menjadikan seorang anak disayang oleh ibu dan bapak jasmani dan juga disayang oleh bapak rohani yaitu Bapak Alam Semesta yaitu Dewa Shiva dan Ibu Dewi Parwathi. Tubuh gambaran alam semesta kuasa Ibu  dan kepala gambaran pengetahuan dan kecerdasan lambang Bapak. Kedua menjadi satu kesatuan dalam ciptaan.

Betapa bahagianya Dewi Parwathi atas anugrah itu, lalu memperkenalkan kepada para Dewa, agar Dewa Ganesha dipuja sebagai Dewa Pertama di Kailasa. Karena memiliki dua kekuatan sempurna, penyatuan antara daya cipta Dewi Parwathi dan anugrah Dewa Shiva. Tugas-tugas pelayanannya akan diteladani dunia. *** Semoga menjadi renungan yang cerdas dan arif bijaksana, Rahayu.

Facebook Comments

error: Content is protected !!