
DPRD Bali Rekomendasikan Penutupan Sementara Finns Beach Club Terkait Izin dan Insiden Kembang Api
DENPASAR (CAHAYAMASNEWS.COM). Insiden kembang api yang terjadi di Finns Beach Club yang terletak di Pantai Berawa, Kuta Utara, Badung, pada Minggu 13 Oktober 2024 lalu, yang sempat viral tersebut, akhirnya berujung Penutupan Sementara serta merembet pada perizinan yang dimiliki. Hal itu terungkap pada rapat dengar pendapat yang digelar Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bali, pada Kamis (13/02/2025) bertempat di Ruang Rapat Gabungan DPRD Bali. Rapat tersebut dipimpin langsung Ketua Komisi I Nyoman Budiutama didamping Sekretaris Komisi I Nyoman Oka Antara serta dihadiri anggota komisi I yang lain.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bali mengundang sejumlah pihak di antaranya Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Satpol PP, Dinas Perizinan, Dinas Kebudayaan, Majelis Desa Adat, PHDI serta pihak terkait untuk melaksanakan dengar pendapat, membahas tentang insiden pesta kembang api yang dilakukan bersamaan saat masyarakat melaksanakan upacara adat di seputaran pantai yang dipuput oleh Ida Sulinggih (Pendeta). Rapat tersebut juga dihadiri oleh manajemen Finns Beach Club untuk memberikan klarifikasi terkait insiden pesta kembang api tersebut.

oppo_2
Ternyata insiden pesta kembang api itu membawa hikmah positif membukakan jalan terkuaknya pelanggaran yang dilakukan Finns Beach Club terkait perizinan. Pimpinan dan anggota Komisi I dibuat geleng-geleng kepala saat mendengarkan penjelasan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjokorda Bagus Pemayun, yang mana ternyata banyak izin yang dilanggar oleh Finns Beach Club, namun sampai detik ini masih bebas beroperasi menjalankan usahanya. Hal ini menjadi pengalaman yang sangat berharga ke depannya, agar tidak sampai terulang kembali.
Anggota Komisi I Wayan Tagel Winarta mengatakan, ke depan selain melengkapi izin yang dipersyaratkan, investor juga harusnya menghormati dan sekaligus ikut memelihara Adat, Tradisi, Budaya Bali yang menjadi ikon Pariwisata Bali. Di mana tanah dipijak di sana langit dijunjung. Pemerintah Provinsi Bali sebelumnya telah memberikan teguran resmi kepada manajemen Finns Beach Club untuk melengkapi perizinan dalam waktu 60 hari kerja. Namun hingga kini, persyaratan tersebut belum dipenuhi.
Sementara itu Community Director Finns Beach Club, I Wayan Asrama, menjelaskan bahwa proses perizinan berjalan lambat karena memerlukan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL), yang perlu diproses di Jakarta, sehingga tidak bisa memastikan waktu selesainya. Pihaknya mengaku bahwa dari manajemen sudah berusaha melaksanakan apa yang menjadi kewajibannya, terutaa dalam hal perizinan.
“Karena status kami sebagai Penanaman Modal Asing (PMA), proses izin harus melalui beberapa tahap yang banyak memakan waktu. Kami belum bisa memastikan kapan selesai karena masih menunggu sidang,” ujar Asrama seraya tak lupa menyampaikan permohonan maaf atas insiden pesta kembang api tersebut.
Menurutnya, kejadian itu merupakan akibat dari kelalaian dan pihaknya telah berkoordinasi dengan desa adat setempat untuk menyampaikan permintaan maaf.
“Kami telah melakukan upacara Guru Bendu Piduka di Pantai Berawa pada 25 Oktober 2024 sebagai bentuk permohonan maaf secara niskala,” katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi I DPRD Bali, I Dewa Nyoman Rai dan anggota lainnya, menegaskan pentingnya menghormati adat dan budaya Bali dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh pihak manapun.
“Pesta kembang api seharusnya dilaksanakan di dalam area Finns Beach Club, bukan di ruang publik. Kami menghargai permohonan maaf tersebut, namun dalam konteks agama dan budaya, adat dan tradisi harus tetap dijaga,” ujarnya.
Pihak DPRD Bali berharap agar kejadian serupa tidak terulang dan mendorong semua pihak untuk lebih memperhatikan izin serta keselarasan dengan nilai-nilai budaya lokal dalam setiap kegiatan komersial.
Setelah satu persatu anggota Komisi I DPRD Bali yakni Dewa Nyoman Rai, Made Suparta Nyoman Oka Antara, AA Gede Agung Suyoga, I Ketut Rochineng, Wayan Tagel Winarta, Wayan Bawa, Somvir, dan Wayan Gunawan diberikan kesempatan menyampaikan pandangannya termasuk dari pihak eksekutif dan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bali, selanjutnya Ketua Komisi I DPRD Bali, I Nyoman Budiutama dalam pengambilan kesimpulan menyatakan, pihaknya merekomendasikan agar kegiatan di Finns Beach Club dihentikan sementara, sambil menunggu penyelesaian administrasi dan hukum yang sedang diproses. *** CMN/Tim.
Facebook Comments