October 24, 2024
News

Tinggal Menghitung Hari Masa Kepemimpinan Bupati Mas Sumatri Berakhir, Dalam 5 Tahun Berhasil Menyulap Kawasan Kumuh Jadi Indah dan Menawan

AMLAPURA (CAHAYAMASNEWS). Selama dipercaya memimpin Kabupaten Karangasem menjadi Bupati Karangasem dalam kurun waktu  lima tahun, berbagai terobosan dan keberhasilan telah diraih dan dinikmati. Selama kurun waktu lima tahun Bupati Mas Sumatri berhasil menyulap daerah kumuh menjadi asri dan nyaman. Salah satunya perbatasan Yeh Malet, Desa Antiga Kelod Kecamatan Manggis yang sebelumnya dikenal kumuh lantas dengan sentuhan ide kreatifnya, Bupati Mas Sumatri menyulap menjadi obyek wisata yang cukup indah, menawan, dan  populer di kalangan masyarakat Karangasem dan Bali. Kini kawasan tersebut menjadi obyek wisata yang setiap harinya ramai dikunjungi oleh pelancong juga dijadikan sebagai peristirahatan warga yang melakukan perjalanan dari Denpasar ke Karangasem dan sebaliknya. Masyarakat setempat utamanya yang berdagang kini merasa nyaman berjualan karena sudah dibuatkan tempat khusus dengan desain bangunan yang nyaman dan menarik.

Tidak hanya penataan Yeh Malet, Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri, selama menjabat lima tahun banyak sudah membuat perubahan yakni wajah Kabupaten Karangasem. Salah satunya, dulu Karangasem dikenal merupakan daerah asal para penggepeng. Namun dengan sentuhannya Mas Sumatri mampu merubahnya, kini kebiasaan menggepeng masyarakat di Muntigunung, Desa Tianyar Barat, perlahan mulai berubah dan hilang. Tak ketinggalan daerah penggepeng itu, Mas Sumatri menyulapnya menjadi desa wisata setelah diluncurkannya program ‘Desaku Menanti’ yang digagasnya itu.

Hal itu diutarakannya pada Senin (1/2/2021). Hal itu sebagai upaya dari visi-misi dan juga program kerja kepemimpinan Mas-Dipa dalam lima tahun, salah satunya mengentaskan kemiskinan dan membangkitkan pembangunan ekonomi dan pariwisata berbasis desa adat. “Sejatinya Karangasem banyak memiliki potensi di desa, kemudian selama kurun waktu lima tahun kami terus menggali sekaligus mengembangkan potensi yang ada. Salah satu program ‘Desaku Menanti’ sudah mampu merubah image dan wajah Kabupaten Karangasem serta bisa meningkatkan perekonomian masyarakat desa setempat.

Jadi salah satu program ‘Desaku Menanti’, yakni pemerintah membedah rumah warga menjadi homestay dengan tawaran paket wisata unik bagi wisatawan asing. Yakni tinggal atau menginap di rumah warga, sehingga wisatawan asing langsung bisa merasakan bagaimana aktivitas dan kehidupan masyarakat Muntigunung yang tinggal di daerah terpencil dan tandus. Dalam program tersebut, potensi yang dimiliki dan  dikembangkan adalah potensi agro ekonomi yang dimiliki Desa Muntigunung, di antaranya; olahan kacang mete, abon mete, teh rosela, serta produk olahan hasil pertanian desa setempat lainnya.

Pengembangan potensi yang dimiliki desa adat untuk pariwisata dan perekonomian warga sangat serius digarap oleh Mas Sumatri dengan berbagai kebijakan dalam program kerjanya tersebut, itu terlihat makin banyaknya obyek wisata yang kini cukup popular, baik di kalangan wisatawan lokal maupun wisatawan asing. Di antaranya, Taman Edelweis, Taman Mahagangga, dan yang lainnya yakni penataan obyek wisata Yeh Malet, yang merupakan pintu gerbang masuk Kabupaten Karangasem.

Jika dulunya perbatasan Yeh Malet dikenal kumuh, saat ini telah disulap menjadi obyek wisata yang cukup populer di kalangan masyarakat di Karangasem dan Bali. “Kini Yeh Malet sudah menjadi obyek wisata yang menawan yang setiap harinya ramai dikunjungi oleh pelancong. Ini sekaligus memberikan efek domino bagi masyarakat setempat, utamanya pedagang yang sudah kita buatkan tempat berjualan dengan desain khusus dan menawan serta beberapa tempat kini sudah tertata dengan rapi dan asri,” sebutnya. *** Cahayamasnews.com/Tim-01.

Facebook Comments

error: Content is protected !!