Buleleng (Cahayamasnews). Desa Sembiran dengan kemiringan 10 % – 25 % serta luas wilayah 1.792,785 hektar terbagi menjadi 6 Dusun dan dari jumlah dusun sebanyak itu terbagi lagi menjadi 12 banjar adat, yang memiliki sejumlah Dresta terbilang Bali Age atau Bali asli. Disebut Bali Age,
Cetik Bali
BULELENG (CAHAYAMASNEWS). Desa Tambakan Kecamatan Kubutambahan Kabuapten Buleleng memiliki tradisi yang bisa dibilang unik di Bali Utara dan tak ada duanya di Bumi Panji Sakti. Tak hanya unik lantaran tradisi budaya yang dimiliki, untuk menjangkau desa ini pun harus melewati sejumlah desa di Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli, sehingga untuk menuju desa tersebut dari
Buleleng (Cahayamasnews). Sejarah Desa Bulian Kecamatan Kubutambahan Kabupaten Buleleng tidak bisa lepas dari kaitan sejarah Pulau Bali secara keseluruhan, karena bagaimana pun juga, kerajaan kerajaan kuna di Bali, demikian pula Desa Bulian itu didirikan. Mengapa demikian ? Mengingat desa itu merupakan salah satu pintu gerbang keluar masuk ke kerajaan Bali kuna. Jadi
Buleleng (Cahayamasnews). Prajuru Adat beserta Krame Kelampuak yang termasuk dalam naungan Desa Dinas Tamblang, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng Bali, hampir 40 tahun melupakan sesuunan Ida Bhatara Tapakan. Dulu memang sering ada prosesi ngemedalang tanpa ditarikan, namun topeng rangda itu dalam kurun waktu 40 tahun tidak pernah diperhatikan, bahkan terkesan
Burung Hantu tampaknya adalah salah satu hewan yang membawa pesan tersembunyi dari Tuhan. Di beberapa negara keadilan hewani erat dikaitkan dengan kehadiran Dewa maupun Dewi yang sengaja datang untuk memberikan suatu pesan, yang itu bisa saja kematian. Tapi selain itu, Burung Hantu juga dianggap merupakan burung Royal Bird, dimana bisa membawa kesuksesan dan membawa kabar
Dalam kitab-kitab Purana, Dewi Laksmi adalah Ibu dari alam semesta, sakti dari Dewa Wisnu. Dewi Laksmi memiliki ikatan yang sangat erat dengan Dewa Wisnu. Dalam beberapa inkarnasi Wisnu (Awatara) Dewi Laksmi ikut serta menjelma sebagai Sita (ketika Wisnu menjelma sebagai Rama), Rukmini (ketika Wisnu menjelma sebagai Kresna), dan Alamelu (ketika Wisnu menjelma sebagai
Tuhan senantiasa membekali ciptaannya dengan dua sisi yang berbeda, bagaikan dua sisi mata uang. Tak terkecuali manusia, binatang, maupun tumbuh-tumbuhan, bahkan benda mati sekalipun. Baik dan buruk sesungguhnya sangat relatif, tergantung dari sisi mana orang menilai dan memandangnya. Maka dari itu, manusia dituntut untuk selalu bijak dalam menilai sesuatu
BULELENG (CAHAYAMAS-NEWS). Sebutan Bali sebagai Pulau Seribu Pura, rupanya bukan sekadar ungkapan belaka. Sebait kalimat yang telah menjadi potret kebanggaan bagi masyarakat Bali yang menjunjung tinggi hakekat kepercayaan, tentu bukan hal berlebihan karena di tanah Bali sendiri sarat dengan nilai-nilai religius. Tidak mengherankan jika di Pulau Dewata Bali banyak terdapat
BANGLI (CAHAYAMAS-NEWS). Pengelukatan Dasamala itulah sebuah tempat yang diyakini menyimpan berbagai keajaiban dan taksu yang sangat bermanfaat guna mulai dari pembersihan lahir dan bhatin hingga pengobatan berbagai penyakit. Konon Penglukatan Dasamala ini kondisinya sangat kecil dan bahkan terkesan tak terpelihara dengan baik dan hanya ada Pura dan satu Tirta Naga
CAHAYAMASNEWS. Merusak alam semesta adalah merusak “Ibu Pertiwi” yang memberikan segalanya, yang mesti kita Puja dan jaga kelestarian-Nya. Itulah kewajiban utama yang patut dikerjakan, ketika kita ingin hidup damai di bumi ini. Ketika kewajiban utama itu dilupakan, ia akan menjadi pengendali umat manusia, pemimpin negara, instansi maupun kelompok masyarakat, yang