Meski Dalam Masa Pemulihan, Tak Menyurutkan Kepeduliannya pada Masyarakat
Semarapura (Nuansa Bali). Meskipun kondisi kesehatan Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta belum sembuh secara maksimal dan masih dalam tahap masa pemulihan pasca operasi beberapa waktu lalu, ternyata perhatian orang nomor satu di Klungkung ini sangat serius kepada masyarakatnya. Perhatian tersebut terlihat setelah Bupati Suwirta menerima informasi ada dua anak kakak beradik menderita penyakit perut membengkak. Guna menindaklanjuti proses penyembuhan mereka, Bupati Suwirta langsung mengumpulkan Dirut RSUD Klungkung Dr. Nyoman Kesuma, Camat Klungkung I Komang Gde Wisnuadi serta perangkat Desa setempat di Rumah Dinas Bupati Klungkung, Selasa (25/6/2019).
Dua bocah bersaudara tersebut masing-masing bernama Putu Cantika Dewi (7) dan Kadek Yuli Puspita Yani (5) yang berasal dari Banjar Tulang Nyuh, Desa Tegak, Kabupaten Klungkung yang mengalami perut membengkak sejak usia 3 bulan dan bergantian rawat inap di RS. Dalam pertemuan yang berlangsung kurang lebih 1 jam, Bupati Suwirta menyampaikan, bahwa informasi yang diterimanya kedua kakak adik itu sudah ditanggung BPJS yang dibiayai oleh Pemkab Klungkung dan secara ekonomi keluarga yang bersangkutan juga tidak tergolong KK miskin.
Bupati asal Nusa Ceningan ini menambahkan setelah menelusuri rekam mediknya ternyata kedua adik tersebut sudah pernah dirawat di RSUD Klungkung maupun RSUP Sanglah. Justru di sana menyebabkan rekam medik mereka tidak bisa terakomulasi dengan baik, karena mereka pindah-pindah dan disatu sisi juga antara rumah sakit ini tidak ada komunikasi yang baik untuk mengumpulkan rekam medik mereka, sehingga pendapatan sandingan yang seharusnya diterima dokter ini tidak bisa ketemu. “Kedua penyakit yang diderita adik ini salah satu penyebab faktornya juga bawaan/genetic,” ungkapnya.
Selain itu, Bupati Suwirta juga sudah menugaskah dinas terkait agar nantinya merawat mereka di RSUD Klungkung, rekam medik yang ada di RSUP Sanglah akan diambil sehingga nanti ada satu kesatuan pandangan mengenai sakitnya. “Walaupun orangtuanya tidak bekerja karena sibuk mengurus proses kesembuhan anaknya, maka saya akan memberikan mereka biaya hidup dengan operasional saya pribadi, sehingga ada dipakai biaya untuk makan dan keperluan lainnya,” katanya. *** Nuansa Bali.com/(Humasklk/puspa).
Facebook Comments