Minim Peserta, Lomba Pidato Berbahasa Bali Hanya Diikuti 4 Bendesa Adat
BANGLI (CAHAYAMASNEWS). Memasuki bulan bahasa Bali ke 2 di Kabupaten Bangli, digelar 4 kegiatan yakni Lomba Pidato Bahasa Bali dengan peserta dari semua bendesa di Kabupaten Bangli, Lomba Nyurat Bahasa Bali, Mengetik Teks Bahasa Bali di computer dan Lomba Mesatua Bali oleh ibu-ibu PKK di seluruh Kabupaten Bangli. Dari keempat kegiatan tersebut hanya kegiatan berpidato bahasa Bali yang hanya diikuti oleh 4 Bendesa Pakraman dari puluhan bendesa yang ada di Kabupaten Bangli. Turut hadir Bendesa Adat Desa Pakraman Penglipuran, penyuluh bahasa Bali se-Kecamatan Bangli. Kegiatan yang dilaksanakan Senin (10/2) oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangli bertempat di Balai Wantilan Desa Pakraman Pengelipuran, dihadiri seluruh pimpinan OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bangli.
Bupati I Made Gianyar dalam kesempatan itu menyampaikan, kegiatan bulan bahasa Bali ini sangat penting dan perlu dilaksanakan, karena di zaman milenial seperti ini orang Bali sudah jarang berbicara menggunakan bahasa Bali di kehidupan sehari-hari. Disamping itu, bukan hanya berbahasa Bali, kegiatan-kegiatan di masyarakat pun sudah jarang masyarakat Bali yang tahu, contohnya membuat banten, membuat tandingan caru, membuat sengkui, kelatkat, dan sarana prasarana upacara lainnya. “Sebagai orang Bali kita harus bangga menggunakan bahasa Bali dan harus mempertahankan kebudayaan kita, terutama di lingkungan remaja, karena nanti ke depannya pemuda-pemudalah yang bisa menguatkan budaya kita ini,” tegasnya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangli dalam laporannya mengatakan, kegiatan bulan bahasa Bali di tahun 2020 ini adalah pelaksanaan bulan bahasa Bali yang ke 2, dimana pertama kalinya telah dilaksanakan di tahun 2019 yang lalu. Sebagai dasar hukum pelaksanaan bulan bahasa Bali ini, diatur dalam peraturan Gubernur Bali Nomor 80 tahun 2018 mengenai pelaksanaan atau penggunaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali di kegiatan bulan bahasa Bali. Menurut kreteria yang sudah disepakati, pelaksanaan bulan bahasa Bali di Kabupaten Bangli dibagi menjadi 4 kegiatan, di masing-masing pelaksanaannya sudah ada kriteria yang mengatur.
Adapun 4 kegiatan itu yakni Lomba Pidato Bahasa Bali dengan peserta dari semua bendesa di Kabupaten Bangli, Lomban Nyurat Bahasa Bali, Mengetik Teks Bahasa Bali di computer dan. Lomba Mesatua Bali oleh ibu-ibu PKK di seluruh Kabupaten Bangli. Dari keempat kegiatan tersebut hanya kegiatan berpidato bahasa bali yang hanya diikuti oleh 4 Bendesa Pakraman dari puluhan bendesa yang ada di Kabupaten Bangli. “Lomba ini hanya sebuah upaya untuk tetap mempertahankan dan sekaligus melestarikan budaya Bali, yang akan melahirkan rasa jengah yang sudah barang tentu dilanjutkan di tahun-tahun berikutnya,” pungkasnya. *** Cahayamasnews.com/Agung Natha.
Facebook Comments