
“AURA KASIH”
“MAJU BERSAMA KASIH-NYA”
Oleh: I Ketut Murdana (Jumat : 13 Januari 2023).
BADUNG (CAHAYAMASNEWS.COM). Kasih-Nya yang tiada henti, terus mengalir dari jaman ke jaman. Kasih-Nya pula menyadarkan kita wajib bergerak maju memperbaiki tahapan hidup material dan spiritual menuju perbaikan serta kesempurnaan lahir dan bhatin. Akibat belum tercapainya kesempurnaan itu, manusia terus diberi kesempatan berganti badan untuk penyempurnaan rohani. Merupakan kewajiban utama, kitika kita sadar bahwa agama dan spiritualitas diturunkan untuk membawa manusia ke jalan terang kehidupan sejati.
Tidak semua orang bisa sampai pada hakekat kehidupan itu, karena terjebak kembali dalam kehidupan material duniawi yang dibangga-banggakan, bahkan melewati “batas”, hingga memburunya walaupun dengan cara-cara tidak normatif. Walaupun semua kehidupan ini tidak terlepas dari pengaruhnya, tetapi sadar terhadap kegunaannya adalah inti kebenarannya. Artinya material berperan sebagai energi menggerakkan swadharma pelayanan kebajikan agar selalu tertuju kepada-Nya, melalui pelayanan dharma kepada umat manusia.
Dalam dinamika kontek inilah keyakinan seringkali diuji, akibat lemahnya energi, tetapi masalahnya wajib ditangani selalu datang menantang untuk segera diselesaikan. Keinginan maju dan mengendalikan diri, merupakan paduan tak terpisahkan menunggu energi mengalir kembali. Mengkondisikan gelombang ini juga merupakan kesabaran sebagai refleksi kebijaksanaan dan kecerdasan spiritual mencapai cita-cita yang tanpa batas. Gelimang masalah dan menemukan solusi bijak serta masalah teratasi, inilah pengetahuan dan realitas kebenarannya dilapangan pengabdian.
Saat-saar seperti inilah keyakinan, keberanian dan penyerahan diri semakin tajam menembus kegelapan yang ada di dalam diri serta di luar diri dalam kehidupan sisial masyarakat. Ketika itulah pengetahuan suci Jnana Buda Siwa, benar-benar mumpuni dan membahagiakan. Saat itu kasih-Nya terasa selalu bersama bergerak maju dan mengatasi segala rintangan. Begitulah wujud “perlindungan-Nya”. Agar sampai pada kebenaran itu, memerlukan dedikasi yang “cukup”, artinya bagaikan menanam pohon kelapa, pada saatnya tiba pasti berbuah. Untuk memperoleh buah yang banyak dan sehat memerlukan perawatan yang baik.
Perawatan inilah sadhana. Demikian pula nyala api akan bersinar terang, bila sumbu dan minyak terus diisi. Iitulah yadnya yang langsung bersentuhan obyek dan kegunaannya. Secara tidak langsung seseorang dididik untuk sadar “memelihara” dengan cara berkarma memelihara obyek karma itu sendiri. Dari situlah berkat akan mengalir. Berkenaan dengan semua itu, bahwa kekuatan dan keyakinan itu mengalir dari pengetahuan yang bersumber dari Sat dan Sad Guru. Kesadaran menghormati kebenaran itulah bhakti Guru yang sesungguhnya. Melelaikan prilaku yang berpengetahuan, akan menjauh dari kebenaran, maka hidup penuh kegelapan. *** Semoga Menjadi Renungan dan Refleksi. Rahayu.
Facebook Comments