News

Peternak Diminta Tekan Mobilitas Ternak Susfeck ASF Merebak

BANGLI (CAHAYAMASNEWS.COM). Para peternak babi diwilayah Bangli saat ini sangat khawatir dengan adanya African Swine Fever (ASF) yang merebak belakangan ini peternak babi kembali diresahkan oleh kembali merebaknya penyakit ASF. Termasuk di Kabupaten Bangli peternak babi juga resah dengan kembali genasnya penyakit yang sampai saat belum ditemukan obatnya tersebut.

Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli I Wayan Sarma saat dikonfirmasi, Rabu (17/4/2024) mengatakan, tidak menampik banyak babi di Kabupaten Bangli susfek ASF.

“Saat ini ASF merebak Dimana-mana. Termasuk di Bangli ada dugaan babi juga kena ASF,” katanya.

Disinggung daerah mana saja yang kena Susfek ASF, Sarma, enggan merinsci lebih detail. Pejabat asal Desa Tembuku ini, hanya menyebutkan kalau serangan hampir merata di seluruh kecamatan.

“Saya kira kasus ditemukan cukup merata,” ujarnya.

Terkait upaya penanganan, kata Sarma, bila ada laporan tentu pihaknya akan menerjunkan dokter hewan manidiri untuk melakukan pengecekan. Sementara untun pencegahan, pihaknya melalui UPTD Poskeswan, mengimbau agar ditengah merebaknya ASF di Bali, agar mengurangi mobilitas ternak babi. Katakan, membeli bibit diupayakan membeli bibit di sekitar, atau memelihara bibit yang dihasilkan sendiri.

“Disamping itu peternak harus bisa meningkatkan bioscorti kendang. Yakni membersihkan kendang dengan disinfectant,” ucapnya.

Cuma saja, bioscority ini sulit dilakukan pada ternak sekala rumahan. Mengingat kendang mereka dekat dengan pemukiman dan pakannya terkadang tidak terjaga. Sementara terkait penjualan babi sakit, pihaknya tidak bisa melarang. Namun apabila babi mati, dia mengimbau agar tidak membuang sembarangan seperti ke sungai melainkan harus dikubur, agar tidak mengotori dan mencemari lingkungan.

“Jangan lantas membuang babi ke sungai, ini selain mencemari lingkungan juga bisa menularkan penyakit ke peternak lainnya,” tandasnya. *** CMN=Tim-NT.

Facebook Comments