Diundang Bertemu Presiden Zansibar, Ketua DPRD Dewa Jack Jelaskan Keunikan dan Kearifan Lokal Bali dan Kemajuan Pariwisata
DENPASAR (CAHAYAMASNEWS.COM). Pada hari perdana ngantor Ketua DPRD Provinsi Bali Sementara Dewa Made Mahayadnya, SH., langsung menggelar rapat perdana dengan pihak Sekretariat DPRD Bali, Selasa (3/9/2024). Usai rapat Ketua DPRD Bali Sementara Dewa Jack langsung menghadiri undangan pertemuan dengan Presiden Sanzibar Hussein Ali Mwinyi di Hotel Mulia, Nusa Dua, Badung-Bali. Dewa Jack Jelaskan Keunikan dan Kearifan Lokal Bali dan Kemajuan Pariwisata.
Ketua DPRD Provinsi Bali Sementara Dewa Made Mahayadnya, yang akrab disapa Dewa Jack ini, sejak awal dilantik telah memiliki target, semua Alat Kelengkapan Dewan (AKD) di DPRD Bali bisa rampung dalam waktu sebulan. Politisi PDIP asal Buleleng ini dalam pertemuan tersebut didampingi Sekretaris DPRD Bali I Gede Indra Dewa Putra, SE.,MM., beserta jajaran Sekretariat DPRD Provinsi Bali.
Dalam rapat tersebut membahas sejumlah jadwal yang berkaitan dengan rencana kegiatan seiring pembentukan alat kelengkapan dewan di DPRD Bali. Diantaranya rencana pembentukan komisi dan pimpinan komisi, Bapemperda, Fraksi dan Tata Tertib di DPRD Bali dan lainnya. Rapat berlangsung cepat karena Ketua DPRD Dewa Jack harus menghadiri undangan pertemuan dengan Presiden Sanzibar Hussein Ali Mwinyi di Hotel Mulia, Nusa Dua, Badung-Bali
Dalam rapat yang berjalan cepat tersebut, Ketua DPRD Bali Sementara Dewa Jack juga harus menghadiri undangan pertemuan dengan Presiden Sanzibar Hussein Ali Mwinyi di Hotel Mulia, Nusa Dua, Badung-Bali. Dalam pertemuan tersebut Presiden Zansibar Hussein Ali Mwinyi didampingi Duta Besar Republik Indonesia untuk Tunisia.
Berbagai hal dibahas dalam pertemuan tersebut di antaranya tentang pariwisata, ketenagakerjaan, pendidikan dan termasuk bagaimana pengelolaan sampah dan lingkungan serta budaya di Bali. Dewa Jack menjelaskan secara detail bagaimana cikal bakal pariwisata Bali dengan perkembangannya hingga kemajuan pariwisata Bali dan dikenal di seluruh penjuru dunia.
“Pariwisata Bali berbasis budaya dengan didukung oleh sejumlah regulasi di antaranya Perda Nomor 1 tahun 2019 tentang Desa Adat,” ujarnya.
Ketua DPRD Sementara Dewa Mahayadnya yang memiliki banyak pengalaman baik di dunia pariwisata, sebagai pengusaha muda bahkan memiliki pengalaman panjang sebagai pekerja di kapal pesiar. Tak heran, penjelasannya langsung tanpa mempergunakan penterjemah, mengingat politisi PDIP Bali ini sangat jago dalam berbahasa inggris.
Sementara itu Presiden Zansibar yang didampingi Duta Besar Republik Indonesia untuk Tunisia, berharap ada kerjasama yang bisa dibangun dengan Bali sehingga pihaknya bisa melakukan pengembangan pariwisata dinegaranya dan memiliki kemajauan yang sama seperti kemajuan pariwisata yang ada di Bali.
“Sebagai wujud kerjasama tersebut Presiden Zansibar akan membuat nama Jalan Pulau Bali di Zansibar sebagai bentuk apresiasi terhadap Bali,” kata Presiden Zanzibar seraya mengharapkan di Provinsii Bali ada nama jalan Zansibar juga. Sebab, di negaranya sendiri warga Bali juga banyak tenaga migran asal Bali bekerja di Zansibar.
Selain itu, tak kalah pentingnya, Presiden Zansibar juga memiliki keinginan besar untuk melakukan pengembangan pariwisata di negaranya seperti apa yang telah berhasil dikembangkan oleh Bali. Selain pengembangan pariwisata, Presiden Sanzibar juga berkeinginan untuk meniru penataan lingkungan masyarakatnya, pengelolaan sampah sehingga bisa menjadi daerah tujuan wisata dunia seperti Bali.
Mengakhiri pertemuan yang sangat singkat Presiden Zansibar juga berharap kerja sama dan jalinan hubungan ini bisa terus berlangsung. Pola kerjasama yang ingin dibangun; kerjasama Sister Island. Kerjasama ini nantinya akan mampu meningkatkan pengetahuan kedua pihak atas best practice pengelolaan pariwisata berkelas dunia yang berkelanjutan. Tak kalah pentingnya dapat memberikan manfaat besar meningkatkan pendapatan masyarakatnya dan peningkatan pendapatan negara dari sektor pariwisata. *** CMN-Hms.
Facebook Comments