Bupati Giri Prasta Hadiri Nyekah Massal Berpesan Selalu Jaga Persatuan dan Kesatuan
Bupati Giri Prasta Hadiri Nyekah Massal
Berpesan Selalu Jaga Persatuan dan Kesatuan
Mangupura (Nuansa Bali). Bertepatan pada rahina Sukra Pon Kulantir (Jumat, 7/6/2019) Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta beserta Penglingsir Puri Ageng Mengwi A.A. Gde Agung, Kabag Humas Badung Putu Ngurah Thomas Yuniarta, tokoh masyarakat Made Yudana. Hadir juga dalam kesempatan tersebut Camat Mengwi I Gusti Ngurah Gede Jaya Saputra beserta unsur Tripika Kecamatan Mengwi, Perbekel Desa Penarungan Ni Wayan Kerni, Bendesa Adat Penarungan I Made Widiada, Kelian Adat dan Dinas se-Desa Penarungan, menghadiri upacara Pitra Yadnya dan Manusa Yadnya, nyekah bersama, metatah, metelu bulan dan mepetik, di Banjar Dajan Peken Desa Penarungan, Kecamatan Mengwi, Badung.
Bupati Giri Prasta berkesempatan meninjau bale peyadnyan tempat upacara nyekah dan melihat prosesi metatah (potong gigi) serta dilanjutkan dengan penyerahan bantuan Pemerintah Kabupaten Badung untuk pelaksanaan kegiatan ini sebesar Rp. 300 juta. Ketua Panitia Karya Pitra Yadnya dan Manusa Yadnya, I Ketut Hartana mewakili masyarakat mengucapkan terima-kasih kepada Bapak Bupati Badung yang sudah banyak membantu masyarakatnya, baik di bidang infrastruktur, upakara serta pelaksanaan upacara yadnya.
“Kami mengucapkan terima-kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Bupati Badung beserta jajarannya yang telah banyak membantu masyarakat kami, mulai dari pembangunan balai banjar dan pembangunan Pura Luhur Natar Sari semuanya telah direalisasikan oleh Bapak Bupati, sehingga krama kami dalam melaksanakan kegiatan adat maupun dinas dapat terlaksana dengan baik dan lancar,” ungkapnya. Ketut Hartana dalam laporannya mengatakan, bahwa upacara itu terlaksana berdasarkan perarem dan awig-awig, dan dilakukan setiap 5 tahun sekali. Dengan rincian, peserta Nyekah sebanyak 18 sawa, Metatah 13 orang, Mepetik dan Metelubulanan 18 peserta.
Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta mengingat waktu dan dana masyarakat habis untuk meyadnya, maka dirinya selaku Pimpinan Pemerintah Kabupaten Badung selalu hadir di tengah-tengah masyarakat guna membantu meringankan kebutuhan masyarakat baik kebutuhan pribadi maupun kebutuhan komunal dari masyarakat. “Kami paham masyarakat banyak waktu dan uang yang dibutuhkan dalam melaksanakan upacara adat, untuk itu kami hadir untuk membantu meringankan dana yang dikeluarkan, sehingga dana yang mesti dikeluarkan untuk upacara yadnya dapat dikelola di rumah tangga dengan harapan ekonomi masyarakat akan naik dan kemiskinan dapat turun hingga nol persen,” ujar Bupati Giri Prasta, seraya berpesan agar senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan, karena dengan bersatu maka segala sesuatu yang dilakukan akan berhasil baik.
Kaitannya dengan upacara nyekah Bupati menjelaskan tentang tata cara yang benar saat ngelinggihan sang hyang pitara di kemulan merajan dengan konsep ‘Padu muka’. “Konsep padu muka merupakan tata cara yang benar, dimana posisi kita saat ngelinggihang berhadapan dengan pelinggih kemulan. Di sisi kiri posisi kita (utara) merupakan tempat linggih sang hyang pitara istri (perempuan) dan disisi kanan posisi kita (selatan) adalah linggih sang hyang pitara lanang (laki-laki), sedangkan di posisi tengah merupakan linggih siwa guru,” jelas Bupati Giri Prasta bertutur. ***Nuansabali.com/Hms.
Facebook Comments