November 4, 2024
Adat dan Tradisi

Desa Pakraman Adat Kuning Gelar Prosesi Ngeratep Prerai Ida Bhatara Tri Sakti

BANGLI (CAHAYAMASNEWS). Barong Ket merupakan perpaduan bentuk antara singa, macan, sapi, dan naga. Badan Barong Ket dihiasi dengan kulit berukiran rumit dan ratusan kaca cermin berukuran kecil. Kaca-kaca cermin itu bagai permata dan tampak berkilauan ketika tertimpa cahaya. Bulu Barong Ket terbuat dari kombinasi perasok (serat daun tanaman sejenis pandan) dan ijuk. Desa Pakraman Adat Kuning, Desa Tamanbali, Bangli untuk ketiga kalinya melakukan perbaikan Ida Bhatara Tri Sakti yang bentuknya sangat unik, pasalnya umumnya barong memiliki dua mata, namun Ida Bhatara Tri Sakti memiliki  tiga mata. Prosesi pemelaspas, pasupati  dan ngeratep dilaksanakan Kamis Kliwon (21/11/2019) di Pura Penataran Agung Padangrata, Banjar Kuning, Desa Tamanbali, Kecamatan Bangli.

Ketua Panitia Pelaksana yang juga mantan Bendesa Adat Kuning Ngakan Putu Perasi Shemarabawa saat dikonfirmasi terkait pelaksaan ini menjelaskan di Bangli hanya ada tiga Ida Sesuhunan yang sama memiliki tiga mata, seperti misalnya untuk menjaga pertahanan Bangli  Selatan ada di Pura Penataran Adat Padangrata, Desa Pakraman Adat Kuning, sedangkan untuk menjaga Bangli Utara ada di Desa Pakraman Adat Pengotan wujudnya sama barong ket. Sedangkan untuk menjaga Bangli Tengah Sesuhunan Ida Betara Durga di Pura Dalem Purwa, Desa Pakraman Adat Kawan, namun berupa rangda,” jelasnya.

Lebih lanjut dijelaskan berawal dari ngadegang pemangku (Menunjuk Pendeta) di situlah   ada pawisik agar dibangun kembali wujud barong ket yang dulunya memang sudah ada, namun  prerainya (Kepalanya) sudah rusak disimpan. Dikatakan Shemarabawa tahun 1997 dengan kesepakatan krama adat waktu itu hanya 50 KK  dan kini sudah 71 KK disepakati untuk dibangun kembali, kemudian tahun 2007 dilakukan pembaharuan dan kini tahun 2019 untuk ketiga kalinya. Sebelum dilaksanakan pengodakan (pembaharuan) tanggal 19 September dilakukan pengosongan Pralingga atau dikembalikan sementara taksu yang  melekat pada badan barong tersebut agar dalam pengerjaannya tidak disalahkan.

Pengerjaannya oleh A.A.Anom Putra Adnyana dari Puri Kawan Bangli. Sedangkan pada hari ini Kamis Kliwon (21/11/2019) merupakan puncaknya untuk mengembalikan taksu  atau kekuatan yang pernah dikembalikan sementara sebelumnya. Lanjut disampaikan, untuk upasaksi niskala pelaksanaan pemelaspas, pasupati dan ngeratep Tapakan atau Sesuhunan dari dua Banjar Adat Manuk, Desa Susut dan Tapakan atau Sesuhunan Banjar Adat Siladan, Desa Tamanbali. “Acara selanjutnya nanti pada pukul 24.00 Ida Bhatara Tri Sakti akan ditaruh atau dicangcang di atas Gegumuk Kuburan, dengan tujuan untuk membuktikan kekuatan magis yang dulu dikembalikan sementara apakah sudah kembali lagi,” pungkasnya. *** Cahayamasnews.com/Agung Natha.

Facebook Comments

error: Content is protected !!