Pasar Darurat Bulian Amburadul, Kades I Made Sudirsa Panggil Para Pedagang
Buleleng (Cahayamas-News). Setelah berhasil menumpah ruahkan seluruh komponen masyarakat, tokoh warga dan siswa di kedua Sekolah Dasar Negeri yang terdapat di Desa Bulian dalam acara “Bersih Bersih Desa” kini Kepala Desa Bulian I Made Sudirsa kembali membidik persoalan pasar desa yang dinilai masih amburadul. Soal penataan pasar desa untuk mewujudkan pasar tradisional yang refresentatif, memang sudah tertuang dalam visi dan misi yang digelindingkan saat berlangsung acara penyampaian visi-misi calon Perbekel Bulian bulan lalu yang digagas panitia pemilihan perbekel serentak 2019 Desa Bulian dengan kendali Nyoman Bunawa.
Sebagai Kades periode 2019-2025 yang komit dengan janji janji kampanye, I Made Sudirsa bersama Kelian Adat Bulian yang baru Ketut Pasek didampingi Ketut Buda Kawina yang juga prajuru adat, menyadari jika selama ini Bulian belum bisa mewujudkan pasar desa, sehingga para pedagang dan pembeli harus melakukan transaksi di lingkungan kantor perbekel setempat. Mengingat untuk menata lingkungan yang baik, tidak bisa hanya membiarkan kondisi pasar seperti itu secara terus menerus, maka Kepala Desa I Made Sudirsa pun bersama kalangan adat Bulian mulai melangkah untuk kepentingan tersebut dengan melakukan tatap muka dengan mereka yang selama ini berprofesi atau melakukan aktivitas sebagai pedagang.
Data di lapangan menunjukan, dengan digunakannya areal depan Kantor Perbekel Bulian sebagai pasar darurat, secara tidak langsung berdampak terhadap banyak hal, termasuk lingkungan kotor, rentan dengan gangguan arus lalu lintas, sehingga berpotensi mengundang kecelakaan, karena di wilayah itu merupakan jalan umum. Di hadapan para warga, Kades I Made Sudirsa mengatakan, sesuai visi misi yang yang menjadi amanat dalam membangun Desa Bulian, Pasar Desa pun sudah direncanakan untuk dibangun di lapangan umum sebelah Utara Kantor Perbekel Bulian. Selain pasar, lokasi itu juga dirancang untuk sebuah panggung pertunjukan yang nantinya dapat dimanfaatkan bagi pelaku seni untuk melakukan pentas hiburan rakyat.
Walau apa yang menjadi visi-misi sudah jelas, namun karena itu dilaksanakan bertahap sesuai kemampuan desa, maka Kades I Made Sudirsa sangat memahami jika masyarakat melakukan aktivitas transaksi di sekitar kantor perbekel. Hanya saja kepada para pedagang agar selalu menjaga kebersihan lingkungan dengan menata meja dagang yang rapi sehingga kesan kantor tidak kumuh. Itupun mesti dibarengi dengan tidak membuang sampah sembarangan apalagi membuang ke parit, tentu tidak baik untuk kesehatan.
Tak sebatas itu, dalam menata lingkungan yang sesuai dengan konsep Tri Hita Karana, kepada masyarakat juga dihimbau agar pepohonan dari tanah pekarangan rumah yang masuh ke jalan harus dipotong agar tampak rapi. Demikian pula halnya untuk sebuah pepohonan yang ditanam, jangan sampai memanfaatkan ruang milik jalan (Rumija) karena akan menambah kesemrautan lingkungan. Untuk parkir, akan menjadi program di masa datang dan ini penting untuk segera terwujud karena semua itu menjadi bagian dalam upaya untuk menggalang ketertiban umum. ***Cahayamas-News.Com/DEMAL
Facebook Comments