Atasi Merosotnya Kunjungan Wisatawan China Akibat Virus Corona, Pengelola Taman Ujung Lakukan Berbagai Terobosan
Amlapura (Cahayamasnews). Virus Corona yang menyerang Wuhan China cukup membuat dampak yang sangat signifikan terhadap situasi dan perkembangan destinasi pariwisata di Bali khususnya, serta sangat dirasakan oleh para pelaku pariwisata terlebih yang mengandalkan wisatawan asal China. Tak terkecuali di Kabupaten Karangasem sendiri, pada salah satu destinasi wisata favorit yakni Taman Ujung yang terletak di Desa Tumbu, Karangasem, sangat merasakan dampaknya akibat jumlah kunjungan wisatawan asal China ini sangat merosot. Virus Corona berdampak pada turunnya kunjungan wisatawan dari Negeri Tirai Bambu/China ini. Meski di data kunjungan wisatawan China ke Taman Ujung dalam bulan Januari 2020 ini tertera angka 1126 kali kunjungan, dan itupun adalah WNA China yang masih berada di Bali. Demikian disampaikan IR. Ida Made Alit, Manager Taman Ujung saat ditemui Tim Cahayamasnews.com, Kamis (27/2).
“Jumlah data itu adalah WNA yang masih stay di Bali, namun untuk sekarang sudah ditarik semua ke negara asalnya. Jadi kunjungan wisatawan China ke sini nihil. Situasi ini sangat berpengaruh dengan pendapatan Taman Ujung, namun beruntung masih ada tamu dari Rusia dan Eropa termasuk India yang bisa mengimbangi, tidak terlalu anjlok sehingga kita masih bisa bernapas,” ujarnya. Penurunan pendapatan tentu sangat berpengaruh, mengingat wisatawan Cina biasanya adalah wisatawan yang paling banyak berkunjung ke destinasi yang terkenal dengan sejarah kerajaannya ini.
Namun pihaknya menilai tidak sampai melumpuhkan serta masih bisa membiayai operasional, seperti gaji dan lain-lainnya masih bisa teratasi. Untuk mengatasi hal ini kata Ida Made Alit, pihaknya melakukan beberapa terobosan yang diterapkan untuk terus mendapatkan keuntungan di tengah menurunnya Wisawatan Cina akibat virus Corona. “Kita tidak hanya berfokus pada kunjungan wisatawan yang berasal dari 1 negara saja, negara lain pun seperti Eropa, Amerika termasuk wisatawan domestik kita kembangkan. Caranya adalah bekerjasama dengan para agent,” ujarnya.
Untungnya dengan terobosan ini, menurunnya kunjungan WNA Cina masih bisa diimbangi. Bahkan pada Januari 2020 ini Wisatawan yang paling banyak mengunjungi Taman Ujung adalah dari negara Rusia dengan total 1664 orang. Data kunjungan wisatawan ke Taman Ujung per Januari 2020 yakni WNA sebanyak 8890 orang serta domestik mencapai angka 19.542 orang. Meski begitu, lanjut Ida Made Alit, pihaknya tetap akan mempertahankan kunjungan dari WNA karena keuntungan terbesar pariwisata diraup dari WNA itu sendiri, dibandingkan kunjungan domestik. “Potensi dari wisawatan asing lebih besar bahkan lebih dari 2x lipat dari wisawatan domestik,” katanya. Pihaknya tetap mengembangkan destinasi wisata Taman Ujung ini dari segi pemeliharaan lingkungan, kebersihan, dan pelayanannya, juga menjaga secara fisik historis dan kelestarian tamannya. *** Cahayamasnews.com/Tim-02.
Facebook Comments